Palu (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk Kisman Karinda menyatakan komitmen calon kepala daerah, dibutuhkan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Saat ini dibutuhkan komitmen bersama, untuk para calon kepala daerah dalam membangun seluruh Provinsi Sulawesi Tengah," katanya dihubungi dari Kota Palu, Jumat.
Hal itu disampaikan Dekan FISIP Unismuh tersebut menanggapi pertanyaan terkait representasi putra daerah untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng.
Menurut dia, tidak ada jaminan untuk seorang putra daerah dapat membawa aspirasi masyarakat setempat. Lanjutnya, yang terpenting adalah komitmen bakal calon untuk membangun daerah.
Saat ini, dua pasang bakal calon kepala daerah telah memastikan diri maju berkontestasi di Pilkada Sulteng. Dari empat orang itu, belum ada sosok yang mewakili masyarakat dari wilayah timur Sulteng, yakni Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.
Walaupun beberapa periode terakhir, wilayah itu selalu mengirimkan perwakilan di Pilkada Sulteng. Tetapi Kisman masih ragu di Pilkada 2024, akan ada sosok yang bisa mewakili wilayah timur Sulteng.
"Kita tidak bisa naif, partai sebagai kendaraan politik menentukan siapa sosok atau tokoh yang maju berkontestasi," katanya menegaskan.
Untuk mengusung satu pasang calon di Pilkada Sulteng, dibutuhkan 20 persen dari 55 kursi DPRD Sulteng atau 11 kursi di periode 2024-2029.
Dua pasang bakal calon yang memastikan diri yakni Ahmad Ali putra daerah Morowali, yang menggandeng Abdul Karim Aljufri dari Kota Palu sebagai calon wakil gubernur. Mereka diusung Partai NasDem dengan delapan kursi, PKB lima kursi, Gerindra tujuh kursi, PAN 2 kursi, Hanura satu kursi dan PPP satu kursi.
Selanjutnya, Anwar Hafid putra daerah Morowali yang menggandeng Renny Lamajido dari Kota Palu sebagai bakal calon wakil gubernur, yang didukung tiga partai politik yakni Demokrat delapan kursi, PKS lima kursi dan PBB satu kursi.
"Saat ini dibutuhkan komitmen bersama, untuk para calon kepala daerah dalam membangun seluruh Provinsi Sulawesi Tengah," katanya dihubungi dari Kota Palu, Jumat.
Hal itu disampaikan Dekan FISIP Unismuh tersebut menanggapi pertanyaan terkait representasi putra daerah untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng.
Menurut dia, tidak ada jaminan untuk seorang putra daerah dapat membawa aspirasi masyarakat setempat. Lanjutnya, yang terpenting adalah komitmen bakal calon untuk membangun daerah.
Saat ini, dua pasang bakal calon kepala daerah telah memastikan diri maju berkontestasi di Pilkada Sulteng. Dari empat orang itu, belum ada sosok yang mewakili masyarakat dari wilayah timur Sulteng, yakni Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.
Walaupun beberapa periode terakhir, wilayah itu selalu mengirimkan perwakilan di Pilkada Sulteng. Tetapi Kisman masih ragu di Pilkada 2024, akan ada sosok yang bisa mewakili wilayah timur Sulteng.
"Kita tidak bisa naif, partai sebagai kendaraan politik menentukan siapa sosok atau tokoh yang maju berkontestasi," katanya menegaskan.
Untuk mengusung satu pasang calon di Pilkada Sulteng, dibutuhkan 20 persen dari 55 kursi DPRD Sulteng atau 11 kursi di periode 2024-2029.
Dua pasang bakal calon yang memastikan diri yakni Ahmad Ali putra daerah Morowali, yang menggandeng Abdul Karim Aljufri dari Kota Palu sebagai calon wakil gubernur. Mereka diusung Partai NasDem dengan delapan kursi, PKB lima kursi, Gerindra tujuh kursi, PAN 2 kursi, Hanura satu kursi dan PPP satu kursi.
Selanjutnya, Anwar Hafid putra daerah Morowali yang menggandeng Renny Lamajido dari Kota Palu sebagai bakal calon wakil gubernur, yang didukung tiga partai politik yakni Demokrat delapan kursi, PKS lima kursi dan PBB satu kursi.