IKN (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti banyaknya keberadaan investor lokal yang berpotensi menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN) ketika disinggung mengenai kapan FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung) akan masuk ke IKN.
“Kita ini yang lokal aja masih banyak, mestinya diberikan prioritas yang domestik dulu,” ujar Jokowi setelah meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa setelah 17 Agustus, akan terus diadakan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
Dari 472 letter of intent (LOI) yang terus diseleksi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), kata Jokowi, ada 10 yang langsung mulai.
“Antre, mereka antre. Hanya perlu diseleksi, kan tidak semua diberi kesempatan untuk masuk ke sini (IKN),” kata Jokowi.
Dalam sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8), Jokowi mengatakan bahwa investasi yang sudah masuk untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp56,2 triliun, di luar anggaran dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Jokowi memaparkan bahwa sudah terdapat 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama, yakni dari sektor pendidikan terdapat 6 investor, dari sektor kesehatan terdapat 3 investor, ritel dan logistik terdapat 10 investor.
Lebih lanjut, dari perhotelan terdapat delapan investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama, di sektor energi dan transportasi terdapat 2 investor, kantor dan perbankan terdapat 14 investor, hunian dan area hijau terdapat 9 investor, serta media dan teknologi terdapat 3 investor.
Lebih lanjut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan sekitar empat perusahaan asing akan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Bahlil mengatakan bahwa investasi asing tersebut akan mulai masuk ke IKN pada klaster kedua investasi.
Terkait dengan negara asal, Bahlil mengatakan Jepang dan Korea Selatan akan masuk ke IKN untuk membangun properti.
Saat ini, kata Bahlil, fokus dari pembangunan IKN masih berpusat di sektor properti dan fasilitas umum.
Ketika disinggung terkait investasi asal Dubai, Uni Emirat Arab, Bahlil mengatakan harus memeriksa datanya untuk memastikan.
“Nanti saya cek nama-namanya, tapi yang tadi saya lihat itu Jepang dan Korea masuk,” ucap Bahlil.
“Kita ini yang lokal aja masih banyak, mestinya diberikan prioritas yang domestik dulu,” ujar Jokowi setelah meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa setelah 17 Agustus, akan terus diadakan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
Dari 472 letter of intent (LOI) yang terus diseleksi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), kata Jokowi, ada 10 yang langsung mulai.
“Antre, mereka antre. Hanya perlu diseleksi, kan tidak semua diberi kesempatan untuk masuk ke sini (IKN),” kata Jokowi.
Dalam sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8), Jokowi mengatakan bahwa investasi yang sudah masuk untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebesar Rp56,2 triliun, di luar anggaran dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Jokowi memaparkan bahwa sudah terdapat 55 investor yang melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama, yakni dari sektor pendidikan terdapat 6 investor, dari sektor kesehatan terdapat 3 investor, ritel dan logistik terdapat 10 investor.
Lebih lanjut, dari perhotelan terdapat delapan investor yang sudah melakukan peletakan batu pertama, di sektor energi dan transportasi terdapat 2 investor, kantor dan perbankan terdapat 14 investor, hunian dan area hijau terdapat 9 investor, serta media dan teknologi terdapat 3 investor.
Lebih lanjut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan sekitar empat perusahaan asing akan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Bahlil mengatakan bahwa investasi asing tersebut akan mulai masuk ke IKN pada klaster kedua investasi.
Terkait dengan negara asal, Bahlil mengatakan Jepang dan Korea Selatan akan masuk ke IKN untuk membangun properti.
Saat ini, kata Bahlil, fokus dari pembangunan IKN masih berpusat di sektor properti dan fasilitas umum.
Ketika disinggung terkait investasi asal Dubai, Uni Emirat Arab, Bahlil mengatakan harus memeriksa datanya untuk memastikan.
“Nanti saya cek nama-namanya, tapi yang tadi saya lihat itu Jepang dan Korea masuk,” ucap Bahlil.