Jakarta (ANTARA) - Penggawa andalan Pelita Jaya, Andakara Prastawa, melakukan latihan menembak sebanyak 500 kali dalam sehari hingga bisa mencapai levelnya saat ini yang dikenal ahli dalam tembakan jarak jauh atau tripoin.

Prastawa memang dikenal memiliki postur tubuh yang relatif kecil di dunia basket dengan tinggi 172 centimeter. Namun, kemampuannya dalam menembak tiga angka telah membuatnya dijuluki sebagai "Anak Ajaib".

Keahlian Prastawa dalam melesakkan tembakan tiga angka tidak didapatkan dengan mudah. Proses panjang yang penuh keringat dan ketekunan telah ia lalui sebelum senjata andalannya itu menjadi begitu menakutkan bagi lawan.

Dalam perjalanannya sebagai pebasket, Prastawa baru menemukan formula terbaik untuk tembakan tiga angkanya saat ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelum itu, beberapa kali ia mencoba berbagai teknik hingga akhirnya menemukan cara yang paling efektif.

“Tidak dari kecil langsung jago, beberapa kali berubah cara menembaknya. Saat SMA baru akhirnya menemukan formula terbaik,” kata Prastawa seperti dikutip dari laman IBL.

Setelah menemukan teknik yang tepat, pebasket berusia 31 tahun ini rutin menjalani latihan yang sangat intens. Setiap harinya, Prastawa berlatih menembak setidaknya 100 kali. Angka tersebut meningkat drastis menjadi 500 kali saat ia menjalani latihan bersama klub.

Menurut Prastawa, rahasia di balik kesuksesannya dalam menembak bukanlah sesuatu yang rumit. Ia menjelaskan bahwa teknik BEEF (Balance, Eye, Elbow, dan Follow Through) adalah kunci utama yang harus dikuasai.

“Mengenai BEEF itu sekarang bisa dipelajari dengan mudah. Sumbernya banyak, bisa didapat lewat YouTube dan sebagainya,” ujar Prastawa.

Namun, lebih dari sekadar memahami teknik, Prastawa menekankan pentingnya ketekunan dan semangat pantang menyerah. Menurutnya, hanya dengan dedikasi yang kuat, seorang pemain bisa mencapai performa terbaiknya di lapangan.

“Selain itu, intinya tekun dan jangan mudah menyerah hingga akhirnya menemukan cara terbaik,” tambahnya.

 

Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024