Palu (ANTARA) - Kepala Bidang Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat (Konjen AS) John McDaniel bertemu dengan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, untuk menjajaki peluang kerja sama antara kedua negara dalam pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Tengah.

“Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan akan menjadi fokus utama ke depan, agar Sulawesi Tengah tidak hanya bergantung pada hasil tambang,” kata Rusdy di Kantor Gubernur Sulteng, Kota Palu, Rabu.

Dia memaparkan Sulteng merupakan wilayah yang kaya akan potensi alam, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, hingga pariwisata dan pertambangan. Namun, ke depan, Gubernur berkomitmen untuk memprioritaskan pengembangan sektor non-tambang, yang menurutnya lebih berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Beberapa program unggulan seperti inseminasi buatan pada ternak sapi, budidaya kelapa hibrida, dan peningkatan produksi durian untuk ekspor ke Tiongkok telah mulai digalakkan melalui perangkat daerah yang berwenang," ungkapnya.

Lanjut dia, Sulteng juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya, seperti peninggalan megalitikum di lembah Bada, Besoa, dan Napu yang sedang diusulkan menjadi situs warisan dunia UNESCO. Jejak Islam tertua di Nusantara pada abad ke 8 juga dapat ditemukan di Kabupaten Banggai Kepulauan, serta hasil penelitian Alfred Wallace di Pulau Walea yang berkontribusi pada teori evolusi Darwin.

“Saya berharap Pemerintah AS bisa membantu mempromosikan potensi pariwisata dan budaya Sulteng ke dunia internasional,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, John McDaniel mengaku terkesan dengan potensi yang dimiliki Sulawesi Tengah dan menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama. Ia menegaskan bahwa Pemerintah AS siap berkontribusi dalam isu-isu pembangunan berkelanjutan, termasuk menekan prevalensi stunting dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal di Morowali.

Selain itu, McDaniel juga menawarkan program perlindungan lingkungan untuk melestarikan keanekaragaman hayati Sulawesi Tengah, yang menjadi habitat flora dan fauna endemik Sulawesi.

“Kami ingin memastikan masyarakat Sulawesi Tengah dapat menikmati hidup yang lebih baik,” katanya.
 

Pewarta : Fauzi
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024