Palu, Sulteng (ANTARA) - Sebagai bagian dari Program Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa UIN Datokarama Palu mendapatkan kesempatan langka untuk terjun langsung meliput Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Tengah. Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga, sekaligus menguji keterampilan jurnalistik mereka dalam situasi nyata.
Shinta, salah satu mahasiswa PPL, mengungkapkan bahwa meliput Pilkada memberikan tantangan tersendiri karena harus bergerak cepat untuk mendapatkan informasi akurat di lapangan. “Ini pertama kalinya saya terlibat dalam peliputan peristiwa politik sebesar Pilkada. Dinamika di lapangan sangat cepat, dan kami dituntut untuk siap setiap saat,” ujarnya.
Selama peliputan, mahasiswa tidak hanya berinteraksi dengan para calon kepala daerah dan tim sukses mereka, tetapi juga mendekati masyarakat untuk mendapatkan perspektif yang beragam. Nursari, rekan Shinta, menyatakan bahwa tugas meliput Pilkada memberikannya wawasan tentang pentingnya keseimbangan dan objektivitas dalam penyampaian berita. “Kami harus benar-benar memahami konteks politik serta memastikan informasi yang kami kumpulkan tidak memihak,” kata Nursari.
Sementara itu, Anas, mahasiswa lainnya, bercerita tentang tantangan teknis yang dihadapi selama peliputan, seperti kondisi jaringan komunikasi yang sering kali tidak stabil di area terpencil. Namun, tantangan tersebut justru membuat mereka semakin siap menghadapi segala kemungkinan di lapangan.
Di bawah bimbingan wartawan senior Antara, para mahasiswa belajar bagaimana merangkai laporan berita secara cepat namun tetap akurat. Mereka juga belajar pentingnya etika jurnalistik, khususnya saat meliput isu-isu sensitif seperti politik.
“Pengalaman meliput Pilkada memberikan gambaran nyata bagaimana pekerjaan seorang jurnalis dalam situasi krusial. Ini sangat berguna untuk mengasah keterampilan kami dalam memverifikasi fakta, melaporkan secara objektif, dan menghadapi tekanan waktu,” ungkap Anas.
Melalui pengalaman ini, mahasiswa PPL UIN Datokarama semakin siap menghadapi dunia jurnalistik profesional. Peliputan Pilkada bukan hanya tentang menyampaikan hasil pemilihan, tetapi juga memahami dinamika sosial-politik yang mempengaruhi kehidupan masyarakat luas.
Shinta, salah satu mahasiswa PPL, mengungkapkan bahwa meliput Pilkada memberikan tantangan tersendiri karena harus bergerak cepat untuk mendapatkan informasi akurat di lapangan. “Ini pertama kalinya saya terlibat dalam peliputan peristiwa politik sebesar Pilkada. Dinamika di lapangan sangat cepat, dan kami dituntut untuk siap setiap saat,” ujarnya.
Selama peliputan, mahasiswa tidak hanya berinteraksi dengan para calon kepala daerah dan tim sukses mereka, tetapi juga mendekati masyarakat untuk mendapatkan perspektif yang beragam. Nursari, rekan Shinta, menyatakan bahwa tugas meliput Pilkada memberikannya wawasan tentang pentingnya keseimbangan dan objektivitas dalam penyampaian berita. “Kami harus benar-benar memahami konteks politik serta memastikan informasi yang kami kumpulkan tidak memihak,” kata Nursari.
Sementara itu, Anas, mahasiswa lainnya, bercerita tentang tantangan teknis yang dihadapi selama peliputan, seperti kondisi jaringan komunikasi yang sering kali tidak stabil di area terpencil. Namun, tantangan tersebut justru membuat mereka semakin siap menghadapi segala kemungkinan di lapangan.
Di bawah bimbingan wartawan senior Antara, para mahasiswa belajar bagaimana merangkai laporan berita secara cepat namun tetap akurat. Mereka juga belajar pentingnya etika jurnalistik, khususnya saat meliput isu-isu sensitif seperti politik.
“Pengalaman meliput Pilkada memberikan gambaran nyata bagaimana pekerjaan seorang jurnalis dalam situasi krusial. Ini sangat berguna untuk mengasah keterampilan kami dalam memverifikasi fakta, melaporkan secara objektif, dan menghadapi tekanan waktu,” ungkap Anas.
Melalui pengalaman ini, mahasiswa PPL UIN Datokarama semakin siap menghadapi dunia jurnalistik profesional. Peliputan Pilkada bukan hanya tentang menyampaikan hasil pemilihan, tetapi juga memahami dinamika sosial-politik yang mempengaruhi kehidupan masyarakat luas.