Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan bahwa penyelenggaraan layanan pos di Indonesia telah mengalami peningkatan.
"Berbagai capaian telah kita raih dalam sektor pos, telekomunikasi, dan penyiaran. Penyelenggaraan layanan pos di Indonesia telah mengalami peningkatan," ujar Nezar dalam upacara peringatan Hari Bhakti Postel di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Nezar menjelaskan, hingga tahun 2022, layanan pos telah mengalami peningkatan dengan jumlah kantor pos mencapai 16.984 titik di seluruh Indonesia.
Jangkauan layanan ini berhasil mencakup 100 persen kota dan kabupaten, serta hampir seluruh kecamatan. Selain itu, layanan pos juga telah hadir di 940 lokasi terpencil.
Sedangkan penetrasi internet yang pada tahun 2014 yang hanya mencapai 34 persen dari total populasi, kini telah meningkat menjadi hampir 80 persen pada tahun 2024.
Untuk mempercepat pemerataan jaringan internet, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), pemerintah melalui Kementerian Kominfo telah membangun infrastruktur telekomunikasi pada tiga tingkatan.
Pada tingkat tulang punggung (backbone), jaringan serat optik Palapa Ring telah digelar dengan tingkat utilisasi mencapai 766 Gbps.
Pembangunan middle-mile dilakukan melalui peluncuran satelit SATRIA-1, sementara di tingkat last-mile, base transceiver station (BTS) telah didirikan di 6.665 desa dan kelurahan. Total akses internet nasional kini telah mencakup 18.697 lokasi.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga terus mendorong peningkatan layanan penyiaran digital melalui program Analog Switch-Off (ASO).
"Sejak tahun 2019 hingga akhir tahun 2023, penyiaran digital pun telah menjangkau sebesar 76,44 persen penduduk Indonesia," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Nezar menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada pada momentum penting dalam memanfaatkan teknologi untuk akselerasi transformasi digital di berbagai sektor, terutama pos dan telekomunikasi.
Dalam hal ini, Visi Indonesia Emas 2045 dicanangkan untuk menjadikan Indonesia negara yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan.
Seperti yang tertuang pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, transformasi digital menjadi salah satu arah pembangunan di dalam kerangka agenda transformasi ekonomi.
Guna mendukung dan merealisasikan agenda tersebut, Nezar mengatakan Kementerian Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045, sebagai salah satu alternatif peta jalan transformasi digital nasional.
Infrastruktur digital menjadi fondasi utama dalam menopang tiga pilar arah pembangunan Indonesia di bidang digital, yaitu ekonomi digital, pemerintahan digital, dan masyarakat digital.
"Harapannya, VID 2045 dapat menjadi acuan dalam memajukan industri pos dan telekomunikasi, demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," kata dia.
Nezar berharap Hari Bhakti Postel (pos dan telekomunikasi) ke-79 yang mengangkat tema "Nusantara Digital untuk Indonesia Maju," menjadi momentum memajukan sektor pos, telekomunikasi, dan penyiaran di Indonesia.
"Berbagai capaian telah kita raih dalam sektor pos, telekomunikasi, dan penyiaran. Penyelenggaraan layanan pos di Indonesia telah mengalami peningkatan," ujar Nezar dalam upacara peringatan Hari Bhakti Postel di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Nezar menjelaskan, hingga tahun 2022, layanan pos telah mengalami peningkatan dengan jumlah kantor pos mencapai 16.984 titik di seluruh Indonesia.
Jangkauan layanan ini berhasil mencakup 100 persen kota dan kabupaten, serta hampir seluruh kecamatan. Selain itu, layanan pos juga telah hadir di 940 lokasi terpencil.
Sedangkan penetrasi internet yang pada tahun 2014 yang hanya mencapai 34 persen dari total populasi, kini telah meningkat menjadi hampir 80 persen pada tahun 2024.
Untuk mempercepat pemerataan jaringan internet, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), pemerintah melalui Kementerian Kominfo telah membangun infrastruktur telekomunikasi pada tiga tingkatan.
Pada tingkat tulang punggung (backbone), jaringan serat optik Palapa Ring telah digelar dengan tingkat utilisasi mencapai 766 Gbps.
Pembangunan middle-mile dilakukan melalui peluncuran satelit SATRIA-1, sementara di tingkat last-mile, base transceiver station (BTS) telah didirikan di 6.665 desa dan kelurahan. Total akses internet nasional kini telah mencakup 18.697 lokasi.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga terus mendorong peningkatan layanan penyiaran digital melalui program Analog Switch-Off (ASO).
"Sejak tahun 2019 hingga akhir tahun 2023, penyiaran digital pun telah menjangkau sebesar 76,44 persen penduduk Indonesia," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Nezar menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada pada momentum penting dalam memanfaatkan teknologi untuk akselerasi transformasi digital di berbagai sektor, terutama pos dan telekomunikasi.
Dalam hal ini, Visi Indonesia Emas 2045 dicanangkan untuk menjadikan Indonesia negara yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan.
Seperti yang tertuang pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, transformasi digital menjadi salah satu arah pembangunan di dalam kerangka agenda transformasi ekonomi.
Guna mendukung dan merealisasikan agenda tersebut, Nezar mengatakan Kementerian Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045, sebagai salah satu alternatif peta jalan transformasi digital nasional.
Infrastruktur digital menjadi fondasi utama dalam menopang tiga pilar arah pembangunan Indonesia di bidang digital, yaitu ekonomi digital, pemerintahan digital, dan masyarakat digital.
"Harapannya, VID 2045 dapat menjadi acuan dalam memajukan industri pos dan telekomunikasi, demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," kata dia.
Nezar berharap Hari Bhakti Postel (pos dan telekomunikasi) ke-79 yang mengangkat tema "Nusantara Digital untuk Indonesia Maju," menjadi momentum memajukan sektor pos, telekomunikasi, dan penyiaran di Indonesia.