Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan tabur bunga di bekas likuefaksi Kelurahan Petobo, untuk mengenang enam tahun bencana dahsyat yang melanda wilayah itu dan sekitarnya.
 
"Enam tahun berlalu gempa, tsunami dan likuefaksi melanda daerah ini menjadi cerita yang tidak terlupakan," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Usman usai melakukan tabur bunga di bekas likuefaksi Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Sabtu.
 
 
Ia mengemukakan tabur bunga merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada korban bencana alam dahsyat yang menyebabkan kerugian besar, baik harta benda maupun nyawa.
 
Ia menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang terjadi enam tahun lalu dan berharap masyarakat memetik hikmah dari peristiwa tersebut.
 
"Peristiwa 28 September 2018, tidak ada yang bisa memprediksi dan semua itu terjadi atas kehendak Tuhan yang maha kuasa, manusia sebagai makhluk hanya menjalankan kehidupan yang ditetapkan sang pencipta," tuturnya.
 
Ia menjelaskan dari peristiwa gempa magnitudo 7,4 menjadi alarm bagi masyarakat maupun pemerintah akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana lewat penguatan mitigasi dan mempererat kebersamaan dalam membangun kepedulian sosial.
 
 
Selain itu, kegiatan tabur bunga juga merupakan bagian dari rangkaian acara yang akan dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama lintas agama yang dilaksanakan pada pukul 19:30 Wita di tempat yang sama.
 
Pemkot Palu juga berziarah di pemakaman massal korban bencana, begitu juga di pantai Talise bekas tsunami dan bekas likuefaksi Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat melaksanakan kegiatan tabur bunga.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024