Palu (ANTARA) - Tokoh Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Pendeta Rinaldy Damanik mengingatkan politik yang merangkul untuk para calon kepala daerah jika nantinya terpilih pada Pilkada serentak 2024.

"Jangan ada dendam, rangkulah semua sesuai dengan kapasitasnya, bukan disingkirkan," katanya dihubungi dari Palu, Rabu.

Menurut dia, bukan rahasia umum lagi dari masa ke masa selalu terjadi dendam terhadap masyarakat, kepala desa, sampai aparatur sipil negara (ASN), yang pada pilkada mereka berbeda pilihan.

"Saya tidak menyukai ada pemimpin yang dalam dirinya ada jiwa pendendam," kata tokoh perdamaian dalam konflik Poso itu.

Penegasan itu, kata dia, juga disampaikan kepada salah satu pasangan calon di Pilkada Kabupaten Morowali Utara, Sulteng.

Dari dua pasangan calon di Morut, pasangan Jeffisa Putra A dan Ruben Hehi telah bertemu dan berdiskusi dengan Pendeta R Damanik.

"Mereka berdua, sosok yang rela berkorban, melepaskan jabatan yang sudah ada, baik sebagai polisi, maupun anggota legislatif," jelasnya.

Menurut Damanik, tentunya kerelaan itu ada niat dan dorongan yang kuat, untuk membangun Morowali Utara lebih baik lagi di masa depan.

"Saya lebih lihat pada pengorbanan itu, saya titipkan penegakan hukum itu penting, jangan ada dendam," pesannya.

Dia pun menyinggung persoalan kelistrikan di Morut saat ini, yang belum teratasi dengan maksimal.

Menurut dia, itu bagian dari tanggung jawab bupati yang memimpin saat ini.

Pewarta : Fauzi
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024