Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan setempat menyediakan delapan komoditas bahan pangan untuk masyarakat di Kecamatan Banawa dalam rangka pengendalian inflasi di daerah itu.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Donggala Denny Van Gobel di Banawa, Kamis, mengatakan kegiatan yang dinamai Gerakan Pangan Murah (GPM) kali ini untuk tetap menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kabupaten Donggala.
"Jadi tujuan pelaksanaan gerakan pangan murah ini adalah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pada saat terjadi kenaikan inflasi sehingga itu yang kami upayakan untuk ditekan," kata Denny.
Ia menuturkan agar masyarakat di Kecamatan Banawa khususnya dengan GPM ini dapat kembali meningkatkan daya beli kebutuhan bahan pokok.
"Harapannya dengan GPM ini agar masyarakat yang berada di Kecamatan Banawa dapat membeli bahan pangan dengan murah dan terjangkau," ucapnya.
Menurutnya selama tahun 2024 sudah melaksanakan GPM sebanyak 17 kali dengan menyasar seluruh Kecamatan di Kabupaten Donggala.
"Gerakan pangan murah ini sudah ke 17 kali selama tahun 2024 di Kabupaten Donggala dan seluruh 16 kecamatan di daerah ini sudah kami jangkau, hanya memang fokus GPM berada di Kecamatan Banawa karena merupakan ibu kota Donggala," sebutnya.
Kata dia, pangan murah itu menyediakan delapan komoditi seperti Beras Rp100 ribu per 10 Kilogram, gula pasir Rp15 ribu per kilogram, minyak goreng Rp15 ribu per liter, telur ayam Rp45 ribu per rak, Cabai Rp30 ribu per kilogram, bawang merah Rp15 ribu per kilogram, bawang putih Rp35 ribu per kilogram dan tepung Rp8 ribu per kilogram.
"Untuk pangan murah ini kami menyediakan beras sebanyak 1,2 ton, gula pasir 1,2 ton, minyak goreng 1.250 liter, telur ayam 500 rak, cabai 400 kilogram, bawang merah dan bawang putih masing-masing 400 kilogram, dan tepung 750 kilogram," ujarnya.
Diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Inflasi di Sulteng mencapai 2,5 persen per 1 Oktober 2024.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Donggala Denny Van Gobel di Banawa, Kamis, mengatakan kegiatan yang dinamai Gerakan Pangan Murah (GPM) kali ini untuk tetap menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kabupaten Donggala.
"Jadi tujuan pelaksanaan gerakan pangan murah ini adalah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pada saat terjadi kenaikan inflasi sehingga itu yang kami upayakan untuk ditekan," kata Denny.
Ia menuturkan agar masyarakat di Kecamatan Banawa khususnya dengan GPM ini dapat kembali meningkatkan daya beli kebutuhan bahan pokok.
"Harapannya dengan GPM ini agar masyarakat yang berada di Kecamatan Banawa dapat membeli bahan pangan dengan murah dan terjangkau," ucapnya.
Menurutnya selama tahun 2024 sudah melaksanakan GPM sebanyak 17 kali dengan menyasar seluruh Kecamatan di Kabupaten Donggala.
"Gerakan pangan murah ini sudah ke 17 kali selama tahun 2024 di Kabupaten Donggala dan seluruh 16 kecamatan di daerah ini sudah kami jangkau, hanya memang fokus GPM berada di Kecamatan Banawa karena merupakan ibu kota Donggala," sebutnya.
Kata dia, pangan murah itu menyediakan delapan komoditi seperti Beras Rp100 ribu per 10 Kilogram, gula pasir Rp15 ribu per kilogram, minyak goreng Rp15 ribu per liter, telur ayam Rp45 ribu per rak, Cabai Rp30 ribu per kilogram, bawang merah Rp15 ribu per kilogram, bawang putih Rp35 ribu per kilogram dan tepung Rp8 ribu per kilogram.
"Untuk pangan murah ini kami menyediakan beras sebanyak 1,2 ton, gula pasir 1,2 ton, minyak goreng 1.250 liter, telur ayam 500 rak, cabai 400 kilogram, bawang merah dan bawang putih masing-masing 400 kilogram, dan tepung 750 kilogram," ujarnya.
Diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Inflasi di Sulteng mencapai 2,5 persen per 1 Oktober 2024.