Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah terus mengembangkan budidaya tanaman hias yaitu bunga anggrek sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
 
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi Rahmat Iqbal di Bora, Selasa, mengemukakan pentingnya pembinaan budidaya tanaman anggrek untuk peningkatan pendapatan masyarakat di Kabupaten Sigi.
 
"Luas Kabupaten Sigi itu 5.196,02 kilometer persegi dan sebagian besar yaitu 75 persen merupakan kawasan hutan dan hanya 25 persen adalah kawasan budidaya," kata Iqbal.
 
Ia mengatakan luasan untuk budidaya di Kabupaten Sigi hanya seluas 130 ribu hektare baik untuk pertanian, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, UMKM, dan kegiatan lainnya terkait perekonomian masyarakat di Kabupaten Sigi 
 
"Jadi sangat terbatas lahan untuk budidaya, sektor pertanian ini ada empat subsektor yaitu tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan dan peternakan," ucapnya. 
 
Kata dia, untuk subsektor tanaman pangan di Sigi itu mengusahakan kegiatan berupa pengembangan padi sawah, jagung, kacang tanah, kedelai, dan tanaman umbi-umbian lainnya dan subsektor perkebunan untuk komoditas di Sigi adalah Kakao, kopi, kelapa, kemiri, cengkeh dan vanili.
 
"Kita dominan di kakao, kopi dan kelapa, ketiganya di perkebunan sangat strategis di Kabupaten Sigi, " sebutnya. 
 
Sementara itu untuk subsektor hortikultura masuk tanaman buah-buahan seperti durian, manggis, alpukat, kelengkeng termasuk masuk tanaman hias seperti anggrek dan subsektor peternakan.
 
"Tanaman hias untuk di Sigi masih sangat terbatas pengembangannya, kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengusulkan terkait pengembangan tanaman anggrek di Kabupaten Sigi sehingga pada prinsipnya di Kementan itu sangat merespon baik terkait pengembangan-pengembangan tanaman hias khususnya anggrek," ujarnya. 
 
Ia menegaskan pemerintah daerah segera kembali melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait pengembangan dan budidaya tanaman anggrek di Kabupaten Sigi.
 
"Harapannya dengan terbentuknya Perhimpunan Anggrek Indonesia Cabang Sigi semua program dapat kita tindak lanjut ke Kementerian Pertanian sehingga dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, sebab anggaran Kementan terkait pengembangan anggrek itu sangat besar bahkan alokasinya mencapai Rp300 juta," bebernya.
 
Iqbal berpesan agar semua petani anggrek di daerah itu dapat memahami dan mendalami terkait tanaman hias anggrek secara keseluruhan dalam pengembangan tanaman tersebut. 
 
"Ke depan harus memperhatikan terkait dengan persiapan area lingkungan pengembangan tanaman anggrek apakah dalam bentuk kebun atau skala rumah tangga, sehingga kegiatan usaha ini tidak hanya menjadi hobi tapi bisa menjadi nilai ekonomis dalam pengembangannya yaitu dijual atau dalam bentuk rental sewa tanaman hias," tuturnya.
 
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kabupaten Sigi, Aiza mengatakan perhimpunan itu belum lama terbentuk kepengurusannya di daerah itu. "Terbentuknya pengurus DPC PAI Kabupaten Sigi pada tanggal 16 Agustus 2024," kata Aiza.
 
Menurutnya untuk tanaman anggrek sendiri memiliki nilai ekonomi tinggi dan bertahan dalam waktu yang lama. "Untuk saat ini budidaya anggrek masih berbasis di Kecamatan Palolo dan dalam waktu dekat akan dilakukan pencanangan satu anggrek satu rumah di Kecamatan Lindu khususnya lokasi pariwisata termasuk di Kecamatan Kulawi," sebutnya.

Pewarta : Moh Salam
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024