Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), meminta masing-masing pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati memberikan pendidikan politik kepada pemilih di sela-sela waktu kampanye sebagai upaya untuk membantu penyelenggaraan meningkatkan partisipasi pemilih Pilkada 2024.
"Kandidat juga memiliki tanggung jawab memberikan pendidikan politik kepada pemilih sebagai bagian dari sosialisasi pilkada," kata Ketua KPU Parigi Moutong Ariyana di Parigi, Selasa.
Ia menjelaskan edukasi terhadap pemilih tidak hanya dilakukan KPU sebagai penyelenggara teknis, tetapi juga partai politik atau paslon dapat melakukan sosialisasi untuk memberikan penguatan kepada masyarakat tentang pentingnya pilkada.
Adapun muatan materi dalam pendidikan politik yang dapat disampaikan, yakni jangan golput (golongan putih), menghindari politik uang, ataupun mengajak masyarakat senantiasa menjaga suasana kondusif keamanan.
"Dalam kurun waktu dua bulan kampanye, pasangan calon tidak hanya sekedar menarik simpati masyarakat, tetapi juga berkontribusi memberikan pemahaman terkait pemilihan, supaya wawasan masyarakat wajib pilih lebih terbuka" ujarnya.
Dalam kegiatan kampanye, kata dia, upaya yang dilakukan adalah meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi-misi, dan program, baik calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota, yang disampaikan oleh kandidat atau tim pasangan calon.
"Kami juga gencar melakukan pendidikan terhadap pemilih, baik melalui sosialisasi maupun edukasi literasi pilkada. Selain sosialisasi tatap muka, KPU juga memanfaatkan teknologi digital melalui berbagai kanal media sosial untuk mensosialisasikan tahapan pilkada," ujar Ariyana.
Menurut dia, dalam tahapan pemilihan berlangsung maka sosialisasi tetap dilaksanakan, hingga pada akhir dari dari kegiatan tersebut adalah tingkat partisipasi pemilih.
"Target KPU Parigi Moutong pada Pilkada 2024 berupaya mencapai angka partisipasi 88 persen. Pada Pemilu Februari lalu, angka partisipasi Parigi Moutong 81 persen melebihi target nasional 80 persen. Kami berharap angka partisipasi pilkada kali ini dapat tercapai sesuai target," kata dia.
"Kandidat juga memiliki tanggung jawab memberikan pendidikan politik kepada pemilih sebagai bagian dari sosialisasi pilkada," kata Ketua KPU Parigi Moutong Ariyana di Parigi, Selasa.
Ia menjelaskan edukasi terhadap pemilih tidak hanya dilakukan KPU sebagai penyelenggara teknis, tetapi juga partai politik atau paslon dapat melakukan sosialisasi untuk memberikan penguatan kepada masyarakat tentang pentingnya pilkada.
Adapun muatan materi dalam pendidikan politik yang dapat disampaikan, yakni jangan golput (golongan putih), menghindari politik uang, ataupun mengajak masyarakat senantiasa menjaga suasana kondusif keamanan.
"Dalam kurun waktu dua bulan kampanye, pasangan calon tidak hanya sekedar menarik simpati masyarakat, tetapi juga berkontribusi memberikan pemahaman terkait pemilihan, supaya wawasan masyarakat wajib pilih lebih terbuka" ujarnya.
Dalam kegiatan kampanye, kata dia, upaya yang dilakukan adalah meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi-misi, dan program, baik calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota, yang disampaikan oleh kandidat atau tim pasangan calon.
"Kami juga gencar melakukan pendidikan terhadap pemilih, baik melalui sosialisasi maupun edukasi literasi pilkada. Selain sosialisasi tatap muka, KPU juga memanfaatkan teknologi digital melalui berbagai kanal media sosial untuk mensosialisasikan tahapan pilkada," ujar Ariyana.
Menurut dia, dalam tahapan pemilihan berlangsung maka sosialisasi tetap dilaksanakan, hingga pada akhir dari dari kegiatan tersebut adalah tingkat partisipasi pemilih.
"Target KPU Parigi Moutong pada Pilkada 2024 berupaya mencapai angka partisipasi 88 persen. Pada Pemilu Februari lalu, angka partisipasi Parigi Moutong 81 persen melebihi target nasional 80 persen. Kami berharap angka partisipasi pilkada kali ini dapat tercapai sesuai target," kata dia.