Palu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada September 2024 mencapai 1.915,25 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 13,35 persen dibandingkan Agustus 2024.
"Selama September 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.915,25 juta dolar AS, naik sebesar 225,60 juta dolar AS atau 13,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Jumat.
"Selama September 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.915,25 juta dolar AS, naik sebesar 225,60 juta dolar AS atau 13,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai 1.272,80 juta dolar AS atau 66,46 persen dari total nilai ekspor. Kemudian, ekspor nikel senilai 295,86 dolar AS dan bahan bakar mineral senilai 271,74 dolar AS.
Dia mengemukakan terdapat tiga negara tujuan ekspor, yakni Tiongkok, Taiwan, dan India. Negara Tiongkok menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar senilai 899,58 juta dolar AS atau 46,97 persen dari total nilai ekspor.
Sementara itu, kata dia, untuk nilai impor September 2024 sebesar 841,76 juta dolar AS, menurun 5,91 persen atau 52,89 juta dolar AS dibandingkan bulan Agustus 2024.
"Kontribusi terbesar impor berasal dari bijih, kerak dan abu logam senilai 242,95 juta dolar AS atau 28,86 persen dari total nilai impor," ujarnya.
Tiongkok juga merupakan negara asal impor terbesar senilai 340,91 juta dolar AS atau 40,51 persen dari total nilai impor.
Simon mengatakan bahwa neraca perdagangan September surplus perdagangan dari kegiatan ekspor dan impor Sulteng bernilai 1.073,49 juta dolar AS, meningkat 23,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara untuk total surplus dari Januari-September 2024 senilai 7.631,48 juta dolar AS.