Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) Budi Wahju Soesilo mengungkapkan bahwa pihaknya dapat meningkatkan efisiensi penggunaan biaya operasional perseroan hingga miliaran rupiah berkat pelaksanaan program pelatihan karyawan berbasis virtual reality (VR).
Ia mengatakan program pelatihan bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi operator pabrik amonia dan urea berbasis VR pertama di Indonesia yang dinamakan House of Future.
“Pemanfaatan teknologi di House of Future juga membantu Pupuk Kaltim meningkatkan efisiensi perusahaan, karena program ini berhasil menghemat biaya pelatihan karyawan hingga miliaran rupiah,” kata Budi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan bahwa program tersebut dikembangkan untuk mengatasi tantangan Industri 4.0 serta meningkatkan smart production sebagai salah satu aspek utama dalam mendorong kinerja perseroan yang optimal, mulai dari meningkatkan keandalan pabrik, produktivitas, hingga efisiensi konsumsi energi dan bahan baku.
Bagi karyawan baru, program tersebut bertujuan untuk membantu mengembangkan kompetensi dasar sesuai tingkatan masing-masing peserta pelatihan, sementara untuk karyawan senior, program tersebut menjadi penyegaran bagi materi yang sudah dikuasai.
“Melalui simulator berbasis VR yang memiliki kemiripan hingga 90 persen dengan kondisi lapangan, Pupuk Kaltim ingin menciptakan operator masa depan yang kompeten dan percaya diri dengan kemampuannya,” ujarnya.
Budi menyatakan bahwa program House of Future memiliki level kompetensi yang disebut Operator Development Plan (ODP), mulai dari ODP Basic, Intermediate, Advance, hingga Advance+. Setelah menyelesaikan pelatihan, karyawan akan mendapatkan lisensi internal sebagai apresiasi.
Program ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk praktik studi kasus secara langsung, termasuk situasi darurat, sehingga karyawan dapat lebih siap untuk menghadapi situasi sebenarnya di lapangan.
“Pupuk Kaltim yakin para operator pabrik memegang kunci keberhasilan operasional dan produktivitas perusahaan. Karena itu, kami selalu berusaha untuk menggali ragam inovasi teknologi untuk memberdayakan insan Pupuk Kaltim,” ucapnya.
Budi berharap bahwa ke depannya, House of Future dapat menjadi pusat untuk pelatihan VR dan tur industri di sektor pupuk nasional, terutama urea, dengan efisiensi dan tingkat akurasi operasional pabrik yang tinggi.
“House of Future bercita-cita menjadi mercusuar implementasi teknologi virtual reality dalam industri pupuk urea nasional. Kami yakin program House of Future dapat menjadi pionir dan meningkatkan standar operasional industri pupuk, kualitas sumber daya manusia unggul, dan juga produktivitas industri pupuk secara keseluruhan,” imbuhnya.
Ia mengatakan program pelatihan bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi operator pabrik amonia dan urea berbasis VR pertama di Indonesia yang dinamakan House of Future.
“Pemanfaatan teknologi di House of Future juga membantu Pupuk Kaltim meningkatkan efisiensi perusahaan, karena program ini berhasil menghemat biaya pelatihan karyawan hingga miliaran rupiah,” kata Budi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan bahwa program tersebut dikembangkan untuk mengatasi tantangan Industri 4.0 serta meningkatkan smart production sebagai salah satu aspek utama dalam mendorong kinerja perseroan yang optimal, mulai dari meningkatkan keandalan pabrik, produktivitas, hingga efisiensi konsumsi energi dan bahan baku.
Bagi karyawan baru, program tersebut bertujuan untuk membantu mengembangkan kompetensi dasar sesuai tingkatan masing-masing peserta pelatihan, sementara untuk karyawan senior, program tersebut menjadi penyegaran bagi materi yang sudah dikuasai.
“Melalui simulator berbasis VR yang memiliki kemiripan hingga 90 persen dengan kondisi lapangan, Pupuk Kaltim ingin menciptakan operator masa depan yang kompeten dan percaya diri dengan kemampuannya,” ujarnya.
Budi menyatakan bahwa program House of Future memiliki level kompetensi yang disebut Operator Development Plan (ODP), mulai dari ODP Basic, Intermediate, Advance, hingga Advance+. Setelah menyelesaikan pelatihan, karyawan akan mendapatkan lisensi internal sebagai apresiasi.
Program ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk praktik studi kasus secara langsung, termasuk situasi darurat, sehingga karyawan dapat lebih siap untuk menghadapi situasi sebenarnya di lapangan.
“Pupuk Kaltim yakin para operator pabrik memegang kunci keberhasilan operasional dan produktivitas perusahaan. Karena itu, kami selalu berusaha untuk menggali ragam inovasi teknologi untuk memberdayakan insan Pupuk Kaltim,” ucapnya.
Budi berharap bahwa ke depannya, House of Future dapat menjadi pusat untuk pelatihan VR dan tur industri di sektor pupuk nasional, terutama urea, dengan efisiensi dan tingkat akurasi operasional pabrik yang tinggi.
“House of Future bercita-cita menjadi mercusuar implementasi teknologi virtual reality dalam industri pupuk urea nasional. Kami yakin program House of Future dapat menjadi pionir dan meningkatkan standar operasional industri pupuk, kualitas sumber daya manusia unggul, dan juga produktivitas industri pupuk secara keseluruhan,” imbuhnya.