Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak berbagai pihak berkolaborasi untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang kesehatan.
"Perlu adanya kolaborasi dalam pembangunan SDM di bidang kesehatan, khususnya pendekatan pentahelix," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulteng I Komang Adi Sujendra di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan pendekatan model kolaboratif itu melibatkan lima unsur yaitu akademisi, dunia usaha, komunitas di antaranya koalisi masyarakat sipil, pemerintah dan media massa.
"Upaya penguatan sistem kesehatan, yakni promotif dan preventif," ujarnya.
Menurut dia, dalam pembangunan di bidang kesehatan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan berbagai pihak bersama para pengambil kebijakan.
"Kami masih membuka ruang untuk kolaborasi dengan berbagai komunitas, dalam pembangunan bidang kesehatan," katanya menegaskan.
Hal itu disampaikan Komang usai membuka kegiatan peluncuran program perempuan cakap dalam menjaga dampak perubahan iklim (CERAH). Program itu diinisiasi Yayasan Inisiatif Perubahan Akses menuju Sehat (IPAS) Indonesia yang merupakan mitra untuk keadilan reproduksi.
Komang mengapresiasi Yayasan IPAS Indonesia yang telah menggagas program itu, sebagai langkah konkret dalam menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya dalam konteks keadilan reproduksi.
“Program CERAH adalah inisiatif penting yang menggabungkan aspek kesehatan dan keberlanjutan, menjawab tantangan kesehatan saat ini, serta mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi dampak perubahan iklim di masa depan,” jelasnya.
Lanjut dia, program CERAH diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas dan informasi yang lebih tepat, mengenai layanan kesehatan reproduksi bagi masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan iklim.
"Kesehatan adalah hak asasi yang fundamental, dan kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan yang berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," pesannya.
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam menyukseskan program itu. Menurutnya, kolaborasi semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sulteng.
"Perlu adanya kolaborasi dalam pembangunan SDM di bidang kesehatan, khususnya pendekatan pentahelix," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulteng I Komang Adi Sujendra di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan pendekatan model kolaboratif itu melibatkan lima unsur yaitu akademisi, dunia usaha, komunitas di antaranya koalisi masyarakat sipil, pemerintah dan media massa.
"Upaya penguatan sistem kesehatan, yakni promotif dan preventif," ujarnya.
Menurut dia, dalam pembangunan di bidang kesehatan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan berbagai pihak bersama para pengambil kebijakan.
"Kami masih membuka ruang untuk kolaborasi dengan berbagai komunitas, dalam pembangunan bidang kesehatan," katanya menegaskan.
Hal itu disampaikan Komang usai membuka kegiatan peluncuran program perempuan cakap dalam menjaga dampak perubahan iklim (CERAH). Program itu diinisiasi Yayasan Inisiatif Perubahan Akses menuju Sehat (IPAS) Indonesia yang merupakan mitra untuk keadilan reproduksi.
Komang mengapresiasi Yayasan IPAS Indonesia yang telah menggagas program itu, sebagai langkah konkret dalam menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya dalam konteks keadilan reproduksi.
“Program CERAH adalah inisiatif penting yang menggabungkan aspek kesehatan dan keberlanjutan, menjawab tantangan kesehatan saat ini, serta mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi dampak perubahan iklim di masa depan,” jelasnya.
Lanjut dia, program CERAH diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas dan informasi yang lebih tepat, mengenai layanan kesehatan reproduksi bagi masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan iklim.
"Kesehatan adalah hak asasi yang fundamental, dan kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan yang berkualitas dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," pesannya.
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam menyukseskan program itu. Menurutnya, kolaborasi semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sulteng.