Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Parigi Moutong melibatkan 100 orang masyarakat di kabupaten itu melipat surat suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
"Pelipatan surat suara berlangsung di gudang logistik KPU dan diawasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilihan, SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) KPU Parigi Moutong Maskar di Parigi, Kamis.
Ia mengemukakan pelipatan logistik suara suara merupakan bagian dari tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada), karena logistik merupakan bagian dari perlengkapan pemungutan suara.
Pelibatan 100 orang masyarakat dalam kegiatan ini untuk melipat sebanyak 335.904 lembar surat suara, yang ditarget selesai dalam waktu dua hari dimulai 7-8 November.
"Masyarakat yang direkrut menjadi petugas pelipat surat suara dipastikan tidak berafiliasi dengan partai politik atau tim sukses calon gubernur dan wakil gubernur, maupun tim sukses calon bupati dan wakil bupati," ujarnya.
Ia menjelaskan masyarakat dilibatkan melipat surat suara semuanya berdomisili di Parigi Moutong dan telah memenuhi syarat sebagai pemilih.
"Proses pelipatan surat suara yang kami lakukan sudah sesuai prosedur yang sudah ditetapkan," ucapnya.
Selain itu KPU juga menetapkan tata tertib yang haru dipatuhi petugas, diantaranya yakni tidak merokok saat kegiatan pelipatan, tidak menyentuh surat suara saat tangan sedang basah, tidak makan dalam area pelipatan surat suara dan menjaga keamanan maupun ketertiban selama proses pelipatan, serta waktu pelipatan surat suara mulai pukul 08:00-17:00 WITA.
Proses pelipatan juga diawasi oleh pegawai kpu secara internal, secara eksternal diawasi oleh bawaslu.
"Guna memudahkan KPU mengawasi, petugas pelipat surat suara di bagi menjadi 10 kelompok. Metode seperti ini dinilai lebih efektif guna mencegah terjadinya kesalahan saat bekerja," kata Maskar menuturkan.