Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme di wilayah ini.
 
"Kegiatan ini bertujuan untuk semakin memperkuat kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Sulteng," Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulteng Arfan pada Forum Pencegahan Paham Radikal di Provinsi Sulteng, di Poso, Jumat.
 
Ia mengatakan bahwa dengan sinergisitas dan kerja sama yang baik antara semua pihak, akan terbangun satu kekuatan untuk pencegahan paham radikal dan intoleransi, serta menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI.
 
Kegiatan ini diikuti oleh Camat dan Lurah se-Kecamatan Poso Kota dan Poso Kota Utara, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Poso, dan Polres Poso.
 
Untuk itu, ia mengatakan melalui forum ini diharapkan dapat terjalin kerja sama yang lebih erat, serta memperkuat komunikasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah.
 
Ia mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama dalam langkah penanggulangan dan pencegahan paham intoleransi dan radikalisme di provinsi ini.
 
Sementara itu, Kepala Analisis dan Evaluasi (Ka Anev) Operasi Madago Raya Polda Sulteng Iptu Andi Cakra menyampaikan peran penting Polri dalam program deradikalisasi.
 
Ia menjelaskan bahwa melalui program ini, Polri berkomitmen untuk mencegah berkembangnya paham radikal di Kabupaten Poso dan Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya. 
 
"Upaya pencegahan ini sejalan dengan dukungan terhadap terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif, dengan melibatkan peran serta seluruh elemen masyarakat," ujarnya.
 
Menurut dia, forum ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta membangun sinergisitas antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menghadapi ancaman radikalisme.
 
Forum ini, kata dia, menjadi wadah untuk saling berbagi informasi dan strategi dalam mencegah dan menangkal paham radikal yang berpotensi merusak kerukunan serta kedamaian di masyarakat.
 
Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak agar dapat mendukung upaya pemerintah daerah dan Satgas Madago Raya Polda Sulteng dalam pencegahan radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulteng, khususnya di wilayah operasi, yakni Kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-una, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024