Palu (ANTARA) - Umat Hindu se-Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan upacara khusus memperingati hari Piodalan atau hari lahir Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha, Kota Palu, Sabtu (16/11/2024). 

Ketua Panitia, I Wayan Darma mengatakan, upacara yang disebut prosesi pujawali adalah acara tahunan sebagai bentuk syukur sekaligus penyucian tempat ibadah.

"Kegiatan tersebut merupakan Piodalan yang ke-39 sejak pertama kali digelar pada tahun 1985 dan Piodalan jatuh setiap bulan purnama kelima peredaran bulan," sebutnya.

Dia menjelaskan Pujawali diawali dengan pembersihan yang dilakukan di pantai Duva. 

"Kemarin kita sudah melakukan acara yang namanya Melasti yang merupakan pembersihan secara rohani maupun lahiriah atau buana alit dan buana agung," kata Wayan. 

Lanjut Wayan, setelah pembersihan, acara dilanjutkan dengan upacara ngias atau memanggil Ida Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan yang Maha Esa untuk hadir beristana di Pura yang diiringi dengan sejumlah tarian-tarian seperti tari rejang dewa, rejang sari, dan tari baris gede.

"Sebentar juga ada namanya pewintanan bagi umat untuk menyucikan diri, setelah itu baru dilaksanakan persembahyangan," ujar Wayan. 

Dia mengemukakan, upacara persembahyangan dilaksanakan selama empat sesi. Setiap sesi kurang lebih pura bisa menampung 3.000 umat. 

"Umat yang hadir dari kabupaten/kota se Sulteng bisa mencapai 15.000 orang. 

Wayan pun mengundang semua umat Hindu di seluruh Kabupaten maupun kota di Sulteng untuk hadir karena acara persembahyangan, hari Piodalan Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha juga diramaikan dengan sejumlah pagelaran seni. 

"Kemudian dilanjutkan dengan nyejer satu kali lagi, juga melaksanakan persembahyangan secara umum juga besok dan juga disajikan juga hiburan oleh dari sanggar- sanggar yang ada di kota Palu," kata Wayan.


Pewarta : Kristina Natalia
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024