Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Provinsi Sulawesi Tengah, memperkuat koordinasi lintas sektor sebagai upaya untuk mewujudkan daerah setempat menjadi kabupaten layak anak (KLA).

"Anak adalah aset masa depan bangsa, mereka bukan hanya penerus cita-cita kita, tetapi juga cermin dari kualitas pembangunan yang kita lakukan hari ini," kata Pj. Sekretaris Daerah Bangkep Ariyono Orab pada kegiatan rapat tim gugus tugas KLA di Bangkep, Rabu.

Oleh karena itu, kata dia, mewujudkan kabupaten layak anak bukan hanya sebuah target administratif, tetapi tanggung jawab moral bersama.

Ia menjelaskan kabupaten layak anak adalah kabupaten yang menjamin terpenuhinya hak anak, melindungi anak dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, serta memberikan ruang bagi tumbuh kembang anak secara optimal.

Menurut dia, Banggai Kepulauan memiliki potensi besar untuk menjadi kabupaten yang ramah anak, dan perlu kolaborasi lintas sektor dengan saling memberikan dukungan, sehingga upaya ini dapat memberikan satu kekuatan dalam memenuhi dan menjamin hak-hak anak.

"Namun, kita semua menyadari bahwa tantangan yang dihadapi juga tidak ringan. Masih ada anak-anak yang belum mendapatkan akses pendidikan yang layak, fasilitas kesehatan yang memadai, serta perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan,” katanya.

Untuk itu, ia menekankan bahwa tim gugus tugas KLA memiliki peran strategis dalam merancang, mengkoordinasikan, dan mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program yang mendukung terwujudnya kabupaten layak anak.

Ia menjelaskan upaya mewujudkan KLA perlu koordinasi seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah guna memenuhi hak-hak anak yang memang harus dilakukan secara berkesinambungan.

Ia mengatakan bahwa pendekatan holistik dalam mewujudkan KLA harus mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan anak, termasuk pendidikan, kesehatan, hak sipil, lingkungan, dan perlindungan khusus bagi mereka yang rentan.

"Saya optimis bahwa Kabupaten Banggai Kepulauan dapat semakin dekat dengan predikat kabupaten layak anak, dengan komitmen, dan kerja keras seluruh pihak," ujarnya.

Ia menyebut rapat tersebut juga menjadi momen evaluasi terhadap capaian yang telah diraih selama ini, sekaligus ruang untuk melahirkan inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan anak-anak di daerah.*


Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024