Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah melaksanakan sebanyak 98 kegiatan edukasi keuangan sejak awal tahun 2024 sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan.

"Sebagai perwujudan komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan pada masyarakat Sulawesi Tengah, Kantor OJK Sulteng sejak Januari 2024 telah melaksanakan 98 kegiatan edukasi keuangan," kata Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra di Palu, Sabtu.

Ia menjelaskan dari 98 kegiatan tersebut, total 15.703 orang telah diberikan edukasi terkait literasi keuangan dengan sasaran mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga, pelajar hingga penyandang disabilitas.

Ia mengatakan kegiatan edukasi terus dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terkait. 

Bentuk edukasi keuangan yang dilakukan seperti memberikan kuliah umum kepada mahasiswa, dan sosialisasi kepada masyarakat.

Edukasi literasi keuangan, kata dia, penting dilakukan untuk meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sehingga masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman dalam jaringan atau online dan investasi ilegal.

Sementara itu dari sisi layanan konsumen, lanjutnya, OJK Sulteng menerima 1.123 layanan konsumen selama periode Januari sampai dengan Oktober 2024.

"Layanan konsumen itu terdiri dari 126 layanan pengaduan, 934 pemberian informasi kepada konsumen, dan 63 penerimaan informasi dari konsumen," ujarnya.

Ia mengemukakan dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 580 layanan terkait perbankan, 390 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 37 layanan terkait asuransi, tujuh layanan terkait pegadaian dan 48 layanan terkait fintech.

Kemudian, satu layanan terkait lembaga keuangan mikro dan 60 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK.

OJK Sulteng juga memberikan permohonan informasi debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sebanyak 9.342 permohonan.

"Untuk itu, kami terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan pernah tergiur dengan tawaran pekerjaan paruh waktu, penawaran pinjaman dari pinjaman online ilegal maupun Investasi yang tidak logis, selalu cek legalitas entitas yang menyampaikan penawaran," katanya.


Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025