Palu, (antarasulteng.com) - PT Bank Pembangunan Sulawesi Tengah menyediakan penyuluh pertanian agar petani hortikultura lebih berkembang dan produknya berdaya saing.
Direktur Utama PT Bank Sulteng, Rahmat A Haris mengemukakan penyediaan penyuluh pertanian sebagai bentuk tanggung jawab sosial bank yang dipimpinnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami memang dituntut untuk menyejahterakan masyarakat dari berbagai sektor," katap Rahmat pada dialog bertema Peluang Bisnis Hortikultura yang digelar GP Ansor Sulteng di Warung Kopi Ansor, Jalan Lasoso Palu Barat, Jumat (21/7) malam.
Rahmat Haris mengatakan bahwa saat ini beberapa penyuluh di daerah cabang Bank Sulteng telah tersedia siap membantu petani, seperti di Kabupaten Sigi dan Poso.
Ia mengatakan penyuluh tersebut dibiayai oleh lewat CSR termasuk memberikan pembiayaan operasional untuk penunjang kegiatan.
"Ini agar penyuluh benar-benar kerja dan memberikan hasil yang maksimal dalam melatih petani," ujarnya.
Pihaknya, kata dia, saat ini tengah mengembangkan komoditas jagung seluas 2.000 hekatre di Lembah Napu Kabupaten Poso untuk penunjang ketersediaan pangan.
Ia mengaku bahwa peluang bisnis hortikultura sangat menjanjikan bagi masyarakat dan petani didaerah.
Namun, sebut dia, bisnis hortikultura belum dimaksimalkan atau dimanfaatkan masyarakat dengan baik.
GP Ansor Sulteng lewat ketua Adha Nadjemuddin menggagas dialog bisnis hortikultura dengan menghadirkan narasumber dari akademisi Dr. Agus Lamakarate, praktisi sekaligus petani sukses Pak Imun, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktur Utama PT Citra Nuansa Elok perusahaan pemilik Mall Tatura Palu Karman Karim, Direktur Bank Sulteng dan OJK.
Dialog tersebut diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa, organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat serta pelajar. (skd)
Direktur Utama PT Bank Sulteng, Rahmat A Haris mengemukakan penyediaan penyuluh pertanian sebagai bentuk tanggung jawab sosial bank yang dipimpinnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami memang dituntut untuk menyejahterakan masyarakat dari berbagai sektor," katap Rahmat pada dialog bertema Peluang Bisnis Hortikultura yang digelar GP Ansor Sulteng di Warung Kopi Ansor, Jalan Lasoso Palu Barat, Jumat (21/7) malam.
Rahmat Haris mengatakan bahwa saat ini beberapa penyuluh di daerah cabang Bank Sulteng telah tersedia siap membantu petani, seperti di Kabupaten Sigi dan Poso.
Ia mengatakan penyuluh tersebut dibiayai oleh lewat CSR termasuk memberikan pembiayaan operasional untuk penunjang kegiatan.
"Ini agar penyuluh benar-benar kerja dan memberikan hasil yang maksimal dalam melatih petani," ujarnya.
Pihaknya, kata dia, saat ini tengah mengembangkan komoditas jagung seluas 2.000 hekatre di Lembah Napu Kabupaten Poso untuk penunjang ketersediaan pangan.
Ia mengaku bahwa peluang bisnis hortikultura sangat menjanjikan bagi masyarakat dan petani didaerah.
Namun, sebut dia, bisnis hortikultura belum dimaksimalkan atau dimanfaatkan masyarakat dengan baik.
GP Ansor Sulteng lewat ketua Adha Nadjemuddin menggagas dialog bisnis hortikultura dengan menghadirkan narasumber dari akademisi Dr. Agus Lamakarate, praktisi sekaligus petani sukses Pak Imun, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktur Utama PT Citra Nuansa Elok perusahaan pemilik Mall Tatura Palu Karman Karim, Direktur Bank Sulteng dan OJK.
Dialog tersebut diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa, organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat serta pelajar. (skd)