Palu (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Tengah masih konsisten didominasi Gen Z dengan usia rata-rata 18 sampai 25 tahun.

"Presentasi usia yang dominan 18-25 tahun sebanyak 38,2 persen di bandingkan usia 26-30 hanya 25 persen," kata Kepala BEI Perwakilan Sulteng Putri Irnawati di Palu, Sabtu.

Ia mengemukakan bahwa, meningkatnya minat kalangan muda terhadap pasar modal tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang memudahkan akses mereka dalam berinvestasi.

Perkembangan aplikasi investasi yang user-friendly dan akses yang lebih mudah melalui platform digital, telah memberikan peluang lebih bagi generasi muda untuk memulai investasi sejak dini, sekaligus bagai wadah membaca peluang bisnis di bursa efek.

Menurut BEI jumlah investor kalangan muda Gen Z saat ini 10.252 Single Investor Identification (SID), kondisi menunjukkan adanya pergeseran tren demografis di pasar modal, yang sebelumnya didominasi oleh generasi milenial dan baby boomer.

"Sulteng menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan investor pasar modal yang sangat pesat, dan kami sangat mendukung peningkatan edukasi serta literasi keuangan untuk masyarakat, khususnya generasi muda," ujarnya.

Ia menjelaskan, minat investasi di kalangan Gen Z tercermin dari semakin banyaknya mereka yang memanfaatkan aplikasi investasi daring untuk membeli saham, obligasi, hingga reksa dana.

Tercatat total investor melintasi pasar modal Sulteng tahun 2024 sebanyak 120.085 SID, dari jumlah itu 30.805 SID diantaranya merupakan investor saham.

"Dari tahun ke tahu nilai transaksi terus meningkat, yang sebelumnya Tahun 2023 sebanyak Rp7 triliun, kemudian tahun 2024 naik menjadi Rp9 triliun. Terjadi selisih peningkatan Rp2 triliun," tutur Putri.

 

 

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BEI catat investor pasar modal Sulteng didominasi Gen Z

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025