Palu (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng) telah memulai proses penyerapan beras petani setempat sebagai bagian dari upaya mendukung target nasional swasembada pangan. 

"Upaya yang kami lakukan menindaklanjuti instruksi Presiden RI menyediakan 3 juta ton beras," kata Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Sulteng Heriswan di Palu, Sabtu. 

Ia mengemukakan penyerapan beras sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Tengah.

"Sejak awal tahun, Bulog Sulteng telah berkoordinasi dengan para petani lokal untuk memastikan hasil panen mereka bisa diserap dengan harga yang wajar. Kami menargetkan penyerapan beras petani sebanyak mungkin agar dapat mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan," ujar. 

Sejak awal Februari 2025, Bulog Sulteng menyerap sekitar 290-an ton beras petani setempat, oleh sebab itu langkah ini terus direncanakan sehingga apa yang menjadi penugasan dapat terealisasi secara maksimal. 

Selain itu, program ini juga menjadi langkah strategis dalam membantu kesejahteraan petani lokal yang selama ini bergantung pada hasil pertanian mereka. 

"Penyerapan beras petani akan terus dilakukan dengan memperhatikan kualitas serta harga yang kompetitif," ucapnya. 

Secara kualitas kata dia, beras petani sangat bagus seiring dengan berbagai sosialisasi dilakukan dengan pihak penggilingan untuk mempertahankan kualitas butiran beras utuh.

Heriswan menambahkan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk instansi terkait dan para distributor, untuk memperlancar distribusi beras ke pasar-pasar serta menjaga stok beras di gudang Bulog agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulteng. 

"Semua ini kami lakukan untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan stok beras tetap aman di pasar, guna menghindari kelangkaan yang bisa berimbas pada inflasi," tuturnya. 

Kata dia, saat ini stok beras di gudang logistik Bulog Sulteng sangat memadai sekitar 19 ribu ton, diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025 hingga Lebaran Idul Fitri nanti. 

"Jauh hari sebelumnya kami telah melakukan langkah antisipasi menjaga stabilitas harga dan berbagai bahan pokok," kata dia lagi. 

 

 


Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025