Palu (ANTARA) - Program berani donor darah diluncurkan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah.

“Darah itu adalah penyambung kehidupan. Tidak bisa diperjualbelikan seperti obat atau barang lain. Maka, donor darah ini adalah amal yang sangat tinggi nilainya,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Palu, Minggu.

Dia mengungkapkan kebutuhan darah di wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala mencapai 2.000 kantong per bulan, sementara PMI Sulteng baru bisa menyediakan sekitar 1.800 kantong.

“Masih ada kekurangan yang harus kita penuhi bersama. Karena itu, saya berharap program Berani Donor Darah, menjadi gerakan bersama di masyarakat, instansi pemerintah, sekolah, hingga perusahaan swasta,” harapnya.

Dia memastikan program donor darah menjadi agenda rutin Pemprov Sulteng dan organisasi perangkat daerah. Selain itu, donor darah dapat pula menjadi gaya hidup sehat.

Peluncuran program itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PMI dengan pemerintah daerah, Universitas Tadulako, perbankan, perhotelan, perusahaan swasta, asosiasi pembiayaan, hingga jajaran TNI melalui Komando Daerah Militer XXIII/Palaka Wira.

HUT ke-80 PMI di Sulteng mengusung tema, tebarkan kebaikan, perkuat solidaritas kemanusiaan, berani sehat, berani donor darah. Dalam kegiatan itu diserahkan pula piagam penghargaan kepada pendonor yang sudah mendonorkan darahnya sebagai 75 kali, 50 kali dan 25 kali. Kemudian, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah. PMI Sulteng memberikan paket sembako kepada 80 pendonor pertama sebagai bentuk apresiasi.


Pewarta : Fauzi
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025