Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar inspeksi mendadak (Sidak) untuk ketersediaan komoditas telur dan daging ayam.
“Di pasaran agak sedikit naik harga telur ayam. Telur yang ukurannya jumbo Rp63 ribu per rak, dan ukuran kecil Rp58 ribu. Ini cukup meresahkan, karena harganya tinggi,” kata Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin, saat memimpin sidak ke sejumlah distributor telur, Kamis.
Distributor yang dikunjungi yakni Raja Telur di Jalan Martadinata, PT Laris Manis Utama di Pergudangan Layana Indah Jalan Soekarno-Hatta, serta PT Segar Kumala Indonesia Tbk yang bergerak di bidang distribusi dan pengiriman bahan pangan.
Dari hasil dialog dengan para distributor, diketahui bahwa penyebab utama kenaikan harga telur disebabkan oleh kelangkaan pakan ayam, khususnya jagung, yang berimbas pada meningkatnya biaya produksi.
“Kami tanyakan kepada distributor telur, kenapa harganya agak mahal. Itu terkait dengan pakan jagung yang langka dan harga jagung juga mahal,” jelasnya.
Imelda memastikan akan memantau perkembangan harga telur dan ayam selama satu pekan ke depan, mengingat pasokan telur ke Kota Palu tidak hanya berasal dari wilayah lokal, tetapi juga dari daerah lain seperti Sigi, Makassar, dan lainnya.
Dia juga meminta Satgas Pangan untuk melakukan pemantauan harga setiap hari, guna mencegah terjadinya lonjakan harga yang tidak wajar.
Lebih lanjut, Imelda menjelaskan bahwa kenaikan harga telur juga berdampak pada dapur umum program makan bergizi gratis (MBG). Alasannya, program itu yang banyak menggunakan bahan tersebut, sehingga turut mempengaruhi kebutuhan masyarakat di pasaran.
Sementara itu, untuk harga daging ayam, Imelda menyebut masih berada pada kisaran Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per ekor, dengan kondisi stok yang bervariasi di tiap distributor.
“Salah satu penyebabnya karena kebutuhan dari dapur MBG yang besar,” ujarnya.
Kata dia, saat ini sebagian masyarakat mulai beralih dari ayam segar ke ayam beku (frozen) karena harga ayam fresh relatif lebih tinggi.
Imelda juga berharap adanya intervensi dari pemerintah pusat untuk menstabilkan harga telur dan ayam, sebagaimana telah dilakukan pada komoditas beras melalui kebijakan harga eceran tertinggi (HET).
Dari hasil sidak, Imelda memastikan bahwa stok ayam di dua gudang besar Kota Palu dalam kondisi aman, sementara untuk telur, ketersediaan cukup, namun harga masih perlu distabilkan akibat faktor pakan.