Kolaka (ANTARA) - Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kembali mendapat dorongan baru dari Kabupaten Kolaka.
Melalui penanaman perdana demplot padi berkelanjutan di Desa Puubunga, Desa Lemedai, dan Desa Pubenua, pemerintah daerah berkolaborasi dengan PT Vale Indonesia Tbk untuk menghadirkan inovasi pertanian yang ditujukan meningkatkan produktivitas petani dan memperkuat kemandirian pangan daerah.
"Demplot ini menjadi bentuk konkret kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor industri dalam mendukung agenda Asta Cita Presiden terkait penguatan ketahanan pangan nasional," kata Direktur Utama PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto.
Dia menjelaskan, melalui pendekatan riset dan teknologi, program ini menguji sejumlah varietas unggul seperti PR25, PR107, Bujang Marantau, Trisakti, Menthik Wangi, dan Menthik Susu. Selain itu, teknologi budidaya presisi seperti Perennial Rice dan sistem Salibu juga mulai diterapkan untuk memungkinkan panen berulang tanpa penanaman ulang.
Bernardus Irmanto, menegaskan komitmen perusahaan untuk ikut membangun masa depan pertanian Kolaka.
“Setiap benih yang ditanam hari ini bukan sekadar tanaman, tetapi simbol komitmen kami untuk menanam masa depan Kolaka. Ketahanan pangan adalah fondasi kemandirian sebuah daerah, dan kami percaya inovasi pertanian dapat berjalan berdampingan dengan pembangunan industri,” ujarnya.
Bagi Pemerintah Kabupaten Kolaka, demplot ini merupakan langkah strategis menuju Kolaka Mandiri Pangan.
Model pertanian berbasis riset tersebut diharapkan dapat direplikasi di lebih banyak desa untuk meningkatkan kesejahteraan petani sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI, Widiastuti, menilai inisiatif Kolaka relevan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat distribusi benih unggul dan pemenuhan gizi masyarakat.
“Benih unggul sudah tersedia, tetapi distribusinya belum merata. Inisiatif seperti demplot ini bukan hanya relevan, tetapi strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” tuturnya.
Program pertanian berkelanjutan ini merupakan lanjutan dari inisiatif PT Vale sejak 2021 melalui sistem pertanian organik SRI di Blok Pomalaa.
Hingga kini, 55 petani termasuk sembilan perempuan telah terlibat, dan varietas organik seperti Menthik Susu sudah mulai dipasarkan di Kolaka.
Direktur dan CSCAO PT Vale Indonesia, Budiawansyah, menekankan bahwa inisiatif ini menjadi bagian dari filosofi keberlanjutan perusahaan.
“Bagi kami, keberlanjutan adalah cara kami bekerja. Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi hadir bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Dia mengemukakan, demplot tersebut tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi menciptakan ekosistem pertanian yang resilient, ramah lingkungan, dan memberikan nilai tambah bagi petani Kolaka.
Program ini diproyeksikan mampu memberi dampak jangka panjang, mulai dari peningkatan kapasitas petani, penguatan ekonomi desa, peningkatan gizi masyarakat, hingga terbangunnya kemandirian Kolaka sebagai pusat pangan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.
"Dengan sinergi antara industri, pemerintah, dan masyarakat, Kolaka kini menjadi salah satu daerah yang menunjukkan bagaimana transformasi pertanian berbasis inovasi dapat berperan dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia," tutup Budiawansyah.