Palu (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palu, Rico AT Djanggola, menyerap sejumlah aspirasi masyarakat saat melakukan kunjungan kerja daerah pilihan pada caturwulan III masa persidangan tahun 2025, di Kelurahan Layana, Senin.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua RT 12 Kelurahan Layana, Nurlaila, menyampaikan keluhan mengenai jadwal pengangkutan sampah yang dinilai belum sebanding dengan pembayaran retribusi. Ia menyebutkan, pengangkutan sampah beberapa kali terlambat dengan alasan keterbatasan bahan bakar minyak (BBM).

“Waktu pengangkutan sampah sering lambat, kami berharap ada penyeimbangan,” ujar Nurlaila.

Selain persoalan sampah, ia juga mengeluhkan minimnya lampu penerangan jalan di wilayahnya sehingga memerlukan penambahan titik lampu untuk keamanan warga di malam hari.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Palu Rico AT Djanggola mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia juga menyebutkan DLH mendorong keterlibatan warga dalam pengelolaan sampah.

“Soal sampah itu, DLH juga menyarankan agar masyarakat terlibat dalam pelatihan pemanfaatan sampah, misalnya untuk pembuatan kompos atau bank sampah,” kata Rico.

Sementara itu, soal lampu jalan, Rico mengemukakan, perwakilan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menjelaskan bahwa penambahan lampu jalan dapat diusulkan oleh pihak kelurahan untuk direalisasikan pada tahun anggaran 2026. 

Dinas terkait, kata dia, menangani ruas jalan kecil dengan lebar hingga tiga meter, dan setiap tahun menambah beberapa titik penerangan sesuai kemampuan anggaran.

“Karena keterbatasan, pemasangan lampu jalan dijatah per kelurahan, sehingga perlu pengajuan resmi untuk masuk daftar prioritas,” ujarnya.

Untuk mempercepat proses, Rico menawarkan kepada warga agar pengusulan lampu jalan juga dapat dilakukan melalui proposal yang nantinya dimasukkan ke dalam daftar pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD.

“Kalau melalui musrenbang belum terealisasi, maka ajukan proposal ke saya untuk dimasukkan ke pokir. Paling cepat akhir tahun 2026 sekitar bulan Oktober bisa terealisasi, atau paling lambat tahun 2027,” jelas Rico.


Pewarta : Kristina Natalia
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025