London (antaranews.com) - Pertunjukkan galeman yang dibawakan warga Rusia
dan tarian Nusantara dari Tim Kesenian KBRI Moskow memukai warga Suzdal
dalam acara Hari Budaya Indonesia di Museum Vladimir & Suzdal, kota
Suzdal, salah satu kota Golden Ring Rusia, sekitar 270 km dari Moskow,
akhir pekan.
Pergelaran dibawakan pemain gamelan Dadali dan penari "Kirana Nusantara Dance" di bawah bimbingan Tri Koyo, pelatih gamelan dan Elisabeth Nur Nilasari, pelatih tari KBRI Moskow, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow,Enjay Diana kepada Antara London, Selasa.
Dikatakannya sebagian besar anggota tim kesenian tersebut merupakan warga Rusia pecinta budaya Indonesia yang menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain gamelan dan menari tarian Indonesia.
Direktur Jenderal Museum Vladimir & Suzdal, Igor Konyshev mengatakan kehadiran tim kesenian KBRI Moskow dipimpin Dubes M. Wahid Supriyadi memberi kesan mendalam bagi masyarakat Suzdal yang mendapat kesempatan langka menikmati penampilan kesenian Indonesia yang beraneka ragam dan unik.
Terlebih lagi, pergelaran Hari Budaya Indonesia yang diadakan pada hari Sabtu (2/12) ini merupakan pertama kali diadakan di kota Suzdal, kota Kabupaten mampu menarik lebih dari 1 juta wisatawan baik dalam maupun luar negeri, kata Igor Konyshev.
Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan penyelenggaraan Hari Budaya Indonesia di berbagai daerah di Rusia, termasuk di kota Suzdal merupakan upaya KBRI Moskow untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Rusia.
Kedua negara telah memiliki hubungan baik di berbagai bidang kerja sama, mulai dari politik, ekonomi hingga sosial budaya, ujarnya.
Menurut Dubes Wahid Supriyadi, pemahaman yang semakin baik mengenai Indonesia oleh masyarakat Rusia turut mendorong terjadinya peningkatan people to people contact. Hal ini antara lain terlihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia yang signifikan.
Hingga September lalu wistawan Rusia ke Indonesia mencapai lebih dari 81 ribu, atau naik 52% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 dan peningkatan tertinggi dibanding pertumbuhan jumlah wisatawan asing dari negara lain ke Indonesia.
Tercatat peningkatan volume perdagangan bilateral Indonesia-Rusia untuk periode Januari-September 2017 yang mencapai USD 1,8 milyar atau naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,5 milyar, serta frekuensi saling kunjung antar pejabat tinggi kedua negara, kata Dubes Wahid Supriyadi.
Penampilan beberapa komposisi klasik Jawa oleh gamelan dan berbagai tarian Indonesia dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan selama dua jam ditutup dengan tarian Gemu Famire. Para pengunjung yang tidak beranjak dari tempat duduknya sejak awal pertunjukan, termasuk anak-anak dengan sigap langsung bergabung ikut menari di panggung di akhir pertunjukan dan tidak ketinggalan Dubes Wahid Supriyadi.
Rangkaian Hari Budaya Indonesia di kota Suzdal diawali dengan workshop tarian tradisional Indonesia dan gamelan oleh Darmawan Suparno, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow. Workshop diikuti siswa-siswi dari sekolah musik & tari di kota Suzdal. Para peserta dengan antusias mengikuti penjelasan maupun instruksi yang diberikan mengenai cara memainkan berbagai instrumen gamelan maupun dalam memperagakan tarian, seperti Randai dari Sumatera Barat.
Seusai workshop pun siswa-siswi enggan meninggalkan ruangan dan asyik berdiskusi sambil mempraktekkan kembali gerakan Tari Randai yang mereka pelajari, ujar Elisabeth Nur Nilasari, pelatih tari KBRI Moskow.
Kota Suzdal merupakan salah satu kota wisata dan bersejarah di Rusia yang termasuk dalam 8 kota Golden Ring Rusia. Suzdal dan Kabupaten Samosir sedang merintis kerja sama Kota Kembar (Sister City). Pada bulan Agustus lalu pada acara Festival Indonesia kedua di Moskow, Bupati Samosir mengadakan pembicaraan dengan Walikota Suzdal.
Pergelaran dibawakan pemain gamelan Dadali dan penari "Kirana Nusantara Dance" di bawah bimbingan Tri Koyo, pelatih gamelan dan Elisabeth Nur Nilasari, pelatih tari KBRI Moskow, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow,Enjay Diana kepada Antara London, Selasa.
Dikatakannya sebagian besar anggota tim kesenian tersebut merupakan warga Rusia pecinta budaya Indonesia yang menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain gamelan dan menari tarian Indonesia.
Direktur Jenderal Museum Vladimir & Suzdal, Igor Konyshev mengatakan kehadiran tim kesenian KBRI Moskow dipimpin Dubes M. Wahid Supriyadi memberi kesan mendalam bagi masyarakat Suzdal yang mendapat kesempatan langka menikmati penampilan kesenian Indonesia yang beraneka ragam dan unik.
Terlebih lagi, pergelaran Hari Budaya Indonesia yang diadakan pada hari Sabtu (2/12) ini merupakan pertama kali diadakan di kota Suzdal, kota Kabupaten mampu menarik lebih dari 1 juta wisatawan baik dalam maupun luar negeri, kata Igor Konyshev.
Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan penyelenggaraan Hari Budaya Indonesia di berbagai daerah di Rusia, termasuk di kota Suzdal merupakan upaya KBRI Moskow untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Rusia.
Kedua negara telah memiliki hubungan baik di berbagai bidang kerja sama, mulai dari politik, ekonomi hingga sosial budaya, ujarnya.
Menurut Dubes Wahid Supriyadi, pemahaman yang semakin baik mengenai Indonesia oleh masyarakat Rusia turut mendorong terjadinya peningkatan people to people contact. Hal ini antara lain terlihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia yang signifikan.
Hingga September lalu wistawan Rusia ke Indonesia mencapai lebih dari 81 ribu, atau naik 52% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 dan peningkatan tertinggi dibanding pertumbuhan jumlah wisatawan asing dari negara lain ke Indonesia.
Tercatat peningkatan volume perdagangan bilateral Indonesia-Rusia untuk periode Januari-September 2017 yang mencapai USD 1,8 milyar atau naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,5 milyar, serta frekuensi saling kunjung antar pejabat tinggi kedua negara, kata Dubes Wahid Supriyadi.
Penampilan beberapa komposisi klasik Jawa oleh gamelan dan berbagai tarian Indonesia dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan selama dua jam ditutup dengan tarian Gemu Famire. Para pengunjung yang tidak beranjak dari tempat duduknya sejak awal pertunjukan, termasuk anak-anak dengan sigap langsung bergabung ikut menari di panggung di akhir pertunjukan dan tidak ketinggalan Dubes Wahid Supriyadi.
Rangkaian Hari Budaya Indonesia di kota Suzdal diawali dengan workshop tarian tradisional Indonesia dan gamelan oleh Darmawan Suparno, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow. Workshop diikuti siswa-siswi dari sekolah musik & tari di kota Suzdal. Para peserta dengan antusias mengikuti penjelasan maupun instruksi yang diberikan mengenai cara memainkan berbagai instrumen gamelan maupun dalam memperagakan tarian, seperti Randai dari Sumatera Barat.
Seusai workshop pun siswa-siswi enggan meninggalkan ruangan dan asyik berdiskusi sambil mempraktekkan kembali gerakan Tari Randai yang mereka pelajari, ujar Elisabeth Nur Nilasari, pelatih tari KBRI Moskow.
Kota Suzdal merupakan salah satu kota wisata dan bersejarah di Rusia yang termasuk dalam 8 kota Golden Ring Rusia. Suzdal dan Kabupaten Samosir sedang merintis kerja sama Kota Kembar (Sister City). Pada bulan Agustus lalu pada acara Festival Indonesia kedua di Moskow, Bupati Samosir mengadakan pembicaraan dengan Walikota Suzdal.