Palu (antaranews.com) - PT Bank Pembangunan Daerah (Bank Sulteng) siap mengimplementasikan program transaksi nontunai pada 2018 karena bank pemerintah daerah itu sudah siap dengan seluruh sarana dan prasarananya.
Direktur Utama Bank Sulteng Rahmat Abd Haris pada Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Penandatangan MoU antara Bank Sulteng dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah di Palu, Kamis, mengatakan selama ini bank yang ia pimpin sudah melaksanakan transaksi nontunai.
"Selama ini sudah ada beberapa program Bank Sulteng dan pemerintah provinsi melaksanakan kegiatan transaksi nontunai, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor dan program E-Sidaat," katanya.
Haris mengatakan pada 1 Januari 2018 Bank Sulteng akan melaksanakan seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik pengeluaran dan pemasukan daerah.
Tujuannya untuk mendukung pencegahan tindak pidana korupsi juga memudahkan sistem akutansi keuangan pemerintah.
Rahmat mengatakan saat ini Bank Sulteng sudah siap menyukseskan progran nasional nontunai di Sulawesi Tengah.
Bank Pemerintah Daerah itu telah memiliki total aset sebesar Rp5,7 triliun, dana yang dihimpun dari masyarakat sebesar Rp3.7 triliun dan kredit yang disalurkan mencapai Rp2,9 triliun, sementara laba bersih sudah mencapai Rp140 miliar.
"Sebaran layanan Bank Sulteng sudah ada 157 titik layanan. Olehnya Bank Sulteng sangat siap untuk melaksanakan program nontunai," kata Rahmat.
Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai dan Penandatangan MoU antara Bank Sulteng dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah di Palu, dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Sekprov Hidayat Lamakarate, mewakili Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kemendagri, Bank Indonesia Palu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah Andi Syukri Yunus dan perwakilan bupati/wali kota se Sulteng.***
Direktur Utama Bank Sulteng Rahmat Abd Haris pada Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Penandatangan MoU antara Bank Sulteng dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah di Palu, Kamis, mengatakan selama ini bank yang ia pimpin sudah melaksanakan transaksi nontunai.
"Selama ini sudah ada beberapa program Bank Sulteng dan pemerintah provinsi melaksanakan kegiatan transaksi nontunai, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor dan program E-Sidaat," katanya.
Haris mengatakan pada 1 Januari 2018 Bank Sulteng akan melaksanakan seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik pengeluaran dan pemasukan daerah.
Tujuannya untuk mendukung pencegahan tindak pidana korupsi juga memudahkan sistem akutansi keuangan pemerintah.
Rahmat mengatakan saat ini Bank Sulteng sudah siap menyukseskan progran nasional nontunai di Sulawesi Tengah.
Bank Pemerintah Daerah itu telah memiliki total aset sebesar Rp5,7 triliun, dana yang dihimpun dari masyarakat sebesar Rp3.7 triliun dan kredit yang disalurkan mencapai Rp2,9 triliun, sementara laba bersih sudah mencapai Rp140 miliar.
"Sebaran layanan Bank Sulteng sudah ada 157 titik layanan. Olehnya Bank Sulteng sangat siap untuk melaksanakan program nontunai," kata Rahmat.
Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai dan Penandatangan MoU antara Bank Sulteng dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah di Palu, dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Sekprov Hidayat Lamakarate, mewakili Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kemendagri, Bank Indonesia Palu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah Andi Syukri Yunus dan perwakilan bupati/wali kota se Sulteng.***