Palu, (Antaranews Sulteng) - PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyedia jasa logistik melakukan pekerjaan pengangkutan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pupuk yang dibeli oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI.
BGR dipercaya untuk mengangkut limbah pupuk dari salah satu gudang perusahaan pupuk cair di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, melalui jalur darat menuju Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, Banggai.
"Besar muatan limbah pupuk yang diangkut yakni sebanyak 79.800 kg," ungkap Manager BGR Cabang Palu, Frans Elia, melalui rilis yang dikirim oleh bagian Humas PT BGR Ichsan, Kamis malam.
Kata Frans dalam rilis itu bahwa limbah B3 yang di angkut dari Banggai, selanjutnya akan didistribusikan ke Kota Banda Aceh untuk diolah kembali.
Frans menyebutkan, BGR menilai bahwa jasa logistik untuk limbah B3 maupun non-B3 merupakan salah satu pasar logistik yang potensial.
Sebagai salah satu BUMN penyedia jasa logistik, BGR telah memiliki kemampuan sebagai penyedia jasa pengangkutan limbah baik B3 maupun Non B-3.
Bahkan pengangkutan tersebut, urai dia, merupakan bentuk sinergi badan usaha milik negara (BUMN) antara BGR dengan PPI terkait pengangkutan cairan limbah pupuk.
Sementara itu Plt Direktur Utama BGR, M. Taufik Hidayat, menambahkan sepanjang tahun 2017 pendapatan dari jasa pengangkutan limbah atau unit usaha yang disebut Waste Integrated Solution (WIS) tercatat sebesar Rp 50,79 miliar atau tumbuh 678,28 % dibanding tahun 2016.
"Jasa layanan ini merupakan jasa layanan baru di BGR yang mulai berjalan pada 2016," kata Taufik.
Ia mengutarakan, pada tahun 2017 BGR telah bekerjasama dengan PLN untuk pengangkutan limbah non-B3 (bahan berbahaya dan beracun) berupa Aset Tetap Tidak Beroperasi (ATTB) milik PLN.
Dengan dipercayanya BGR sebagai penyedia jasa angkutan limbah B3 maupun non-B3, semakin membuktikan BGR sebagai penyedia jasa logistik yang bisa melayani kebutuhan logistik berbagai macam industri.
BGR dipercaya untuk mengangkut limbah pupuk dari salah satu gudang perusahaan pupuk cair di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, melalui jalur darat menuju Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, Banggai.
"Besar muatan limbah pupuk yang diangkut yakni sebanyak 79.800 kg," ungkap Manager BGR Cabang Palu, Frans Elia, melalui rilis yang dikirim oleh bagian Humas PT BGR Ichsan, Kamis malam.
Kata Frans dalam rilis itu bahwa limbah B3 yang di angkut dari Banggai, selanjutnya akan didistribusikan ke Kota Banda Aceh untuk diolah kembali.
Frans menyebutkan, BGR menilai bahwa jasa logistik untuk limbah B3 maupun non-B3 merupakan salah satu pasar logistik yang potensial.
Sebagai salah satu BUMN penyedia jasa logistik, BGR telah memiliki kemampuan sebagai penyedia jasa pengangkutan limbah baik B3 maupun Non B-3.
Bahkan pengangkutan tersebut, urai dia, merupakan bentuk sinergi badan usaha milik negara (BUMN) antara BGR dengan PPI terkait pengangkutan cairan limbah pupuk.
Sementara itu Plt Direktur Utama BGR, M. Taufik Hidayat, menambahkan sepanjang tahun 2017 pendapatan dari jasa pengangkutan limbah atau unit usaha yang disebut Waste Integrated Solution (WIS) tercatat sebesar Rp 50,79 miliar atau tumbuh 678,28 % dibanding tahun 2016.
"Jasa layanan ini merupakan jasa layanan baru di BGR yang mulai berjalan pada 2016," kata Taufik.
Ia mengutarakan, pada tahun 2017 BGR telah bekerjasama dengan PLN untuk pengangkutan limbah non-B3 (bahan berbahaya dan beracun) berupa Aset Tetap Tidak Beroperasi (ATTB) milik PLN.
Dengan dipercayanya BGR sebagai penyedia jasa angkutan limbah B3 maupun non-B3, semakin membuktikan BGR sebagai penyedia jasa logistik yang bisa melayani kebutuhan logistik berbagai macam industri.