Palu (Antaranews Sulteng) - Jalan provinsi ruas Tambu, Kabupaten Donggala, ke Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, cukup aman dan nyaman digunakan para pemudik dari Kota Palu ke arah utara Sulawesi Tengah seperti Provinsi Gorontalo dan Manado, Sulawesi Utara dan sebaliknya.
Wartawan Antara yang melihat dari dekat kondisi jalan tersebut melaporkan, Rabu, sepanjang 32 kilometer ruas jalan tersebut kini cukup enak dilintasi karena bahu jalan telah dibersihkan dan dipadatkan sehingga jalanan terasa lebih luas dan nyaman.
Selain itu badan jalan yang aspalnya mulai rusak telah dibongkar total bagian atasnya untuk diaspal kembali sehingga kondisinya lebih mulus.
Sejumlah alat berat berupa grader dan truk dikerahkan untuk mengebut pembenahan ruas tersebut agar lebih aman dan nyaman untuk dilintasi para pemudik sebagai jalur alternatif bila ruas utama Tawaeli-Toboli mengalami kendala.
"Insya Allah sebelum lebaran pekan depan, ruas ini seluruhnya selesai kami tangani sesuai kontrak yang diberikan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu," kata Yusran, Project Manager PT. Wasco Palu yang menangani ruas tersebut.
Pekerjaan utama yang dilakukan oleh PT. Wasco di lokasi ini adalah membersihkan bahu jalan dari rerumputan dan semak yang telah menutupi badan jalan sehingga terasa sangat sempit serta memperbaiki aspal yang telah rusak agar jalur ini kembali mulus.
Yusran juga menyebutkan bahwa pihaknya akan memperbaiki sebuah jembatan bailey yang sebagian lantai kayunya sudah patah sehingga aman untuk dilewati, terutama untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP), truk-truk sedang atau mobil box enam roda, serta angkutan umum dalam provinsi (AKDP) di Sulteng.
"Kami juga akan memasang rambu-rambu pada titik-titik rawan serta membersihkan pepophonan yang menjorok ke arah badan jalan untuk memperluas jarak pandang sehingga arus lalulintas lebih aman dan nyaman," ujar Yusran yang didampingi sejumlah staf BPJN XIV Palu.
Inilah titik longsor dan jembatan rusak di ruas Tambu-Kasimbar yang akan pulih dalma beberapa hari ke depan sehingga aman untuk dilintasi para pemudik lebaran 2018. Foto diambil Selasa (5/6). (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)
Longsor dan jembatan rusak
Masalah yang dihadapi di ruas tersebut adalah musim hujan yang menyebabkan beberapa titik terjadi longsoran, terutama di puncak pendakian antara kilometer 15 sampai 20 dari arah Kasimbar ke Tambu.
Di bagian ini, badan jalan berada di antara dua jurang, artinya sebelah kiri dan kanan adalah jurang yang cukup dalam, dan beberapa titik kini sudah mengalami longsor.
"Kami akan segera menangani titik longsor ini dengan memasang tiang-tiang penyangga lalu ditimbun agar badan jalan tetap memadai sekalipun dua kendaraan besar bertemu di titik itu," ujarnya.
Wayan, seorang warga Desa Kasimbar Barat menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas penanganan ruas Kasimbar-Tambu sehingga kondisi jalan ini sekarang sudah enak untuk dilewati.
"Angkutan umum antardesa, antarkecamatan dan antarkabupaten di Kabupaten Parigi Moutong dan Donggala menuju Kota Palu dan sebaliknya, sebenarnya lebih suka lewat jalur Kasimbar-Tambu ketimbang Toboli-Tawaeli, cuma karena kondisinya selama ini kurang aman dan nyaman, terpaksa mereka memilih jalur Tawaeli-Toboli," ujarnya.
Dengan bagusnya ruas Kasimba-Tambu saat ini, kata Wayan, kami juga akan mengalami dampak ekonomi yang baik karena akan semakin banyak orang akan lalu-lalang di desa kami.
Hal yang sama dikemukakan Alfian, seorang warga Desa Tambu yang sehari-hari menjual ikan dengan sepeda motor di sejumlah desa pada Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.
Ruas jalan provinsi Tambu-Kasimbar ini dulu sempit dan aspalnya terkelupas, sekarang sudah lebar dan aspal rusak segera mulus kembali sebelum Idul Fitri 2018 setelah ditangani BPJN XIV Palu. Foto diambil Selasa (5/6) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)
"Sejak beberapa hari ini, kami lebih leluasa dan lancar untuk menjual ikan karena jalannya sudah diperbaiki. Tinggal jembatannya lagi pak, kalau bisa segera diganti lantainya agar lebih aman untuk sepeda motor," ujarnya.
Kepala Satker II BPJN XIV Palu Ibnu Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya menangani jalan provinsi tersebut dengan mengucurkan dana APBN karena merupakan jalur alternatif penting lalulintas dari Kota Palu ke arah utara Sulawesi Tengah atau sebaliknya, seandainya terjadi hambatan di ruas Tawaeli-Toboli.
Di ruas Tawaeli-Toboli atau yang lebih dikenal dengan ruas Kebun Kopi ini sedang berjalan proyek rekonstruksi besar-besaran yang akan berlangsung hingga 2019 sehingga BPJN terpaksa harus melakukan buka-tutup jalan pada jam-jam tertentu.
"Dari pada menunggu pembukaan jalan di ruas Tawaeli-Toboli, kendaraan dari arah utara Sulawesi menuju Kota Palu atau sebaliknya lebih baik melintas di ruas Kasimbar-Tambu ini. Jaraknya juga sama saja dan kondisi jalannya juga sama mulusnya," ujar Darmansyah, seorang staf BPJN XIV yang mengawasi penanganan ruas Kasimbar-Tambu.
Wartawan Antara yang melihat dari dekat kondisi jalan tersebut melaporkan, Rabu, sepanjang 32 kilometer ruas jalan tersebut kini cukup enak dilintasi karena bahu jalan telah dibersihkan dan dipadatkan sehingga jalanan terasa lebih luas dan nyaman.
Selain itu badan jalan yang aspalnya mulai rusak telah dibongkar total bagian atasnya untuk diaspal kembali sehingga kondisinya lebih mulus.
Sejumlah alat berat berupa grader dan truk dikerahkan untuk mengebut pembenahan ruas tersebut agar lebih aman dan nyaman untuk dilintasi para pemudik sebagai jalur alternatif bila ruas utama Tawaeli-Toboli mengalami kendala.
"Insya Allah sebelum lebaran pekan depan, ruas ini seluruhnya selesai kami tangani sesuai kontrak yang diberikan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu," kata Yusran, Project Manager PT. Wasco Palu yang menangani ruas tersebut.
Pekerjaan utama yang dilakukan oleh PT. Wasco di lokasi ini adalah membersihkan bahu jalan dari rerumputan dan semak yang telah menutupi badan jalan sehingga terasa sangat sempit serta memperbaiki aspal yang telah rusak agar jalur ini kembali mulus.
Yusran juga menyebutkan bahwa pihaknya akan memperbaiki sebuah jembatan bailey yang sebagian lantai kayunya sudah patah sehingga aman untuk dilewati, terutama untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP), truk-truk sedang atau mobil box enam roda, serta angkutan umum dalam provinsi (AKDP) di Sulteng.
"Kami juga akan memasang rambu-rambu pada titik-titik rawan serta membersihkan pepophonan yang menjorok ke arah badan jalan untuk memperluas jarak pandang sehingga arus lalulintas lebih aman dan nyaman," ujar Yusran yang didampingi sejumlah staf BPJN XIV Palu.
Longsor dan jembatan rusak
Masalah yang dihadapi di ruas tersebut adalah musim hujan yang menyebabkan beberapa titik terjadi longsoran, terutama di puncak pendakian antara kilometer 15 sampai 20 dari arah Kasimbar ke Tambu.
Di bagian ini, badan jalan berada di antara dua jurang, artinya sebelah kiri dan kanan adalah jurang yang cukup dalam, dan beberapa titik kini sudah mengalami longsor.
"Kami akan segera menangani titik longsor ini dengan memasang tiang-tiang penyangga lalu ditimbun agar badan jalan tetap memadai sekalipun dua kendaraan besar bertemu di titik itu," ujarnya.
Wayan, seorang warga Desa Kasimbar Barat menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas penanganan ruas Kasimbar-Tambu sehingga kondisi jalan ini sekarang sudah enak untuk dilewati.
"Angkutan umum antardesa, antarkecamatan dan antarkabupaten di Kabupaten Parigi Moutong dan Donggala menuju Kota Palu dan sebaliknya, sebenarnya lebih suka lewat jalur Kasimbar-Tambu ketimbang Toboli-Tawaeli, cuma karena kondisinya selama ini kurang aman dan nyaman, terpaksa mereka memilih jalur Tawaeli-Toboli," ujarnya.
Dengan bagusnya ruas Kasimba-Tambu saat ini, kata Wayan, kami juga akan mengalami dampak ekonomi yang baik karena akan semakin banyak orang akan lalu-lalang di desa kami.
Hal yang sama dikemukakan Alfian, seorang warga Desa Tambu yang sehari-hari menjual ikan dengan sepeda motor di sejumlah desa pada Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.
"Sejak beberapa hari ini, kami lebih leluasa dan lancar untuk menjual ikan karena jalannya sudah diperbaiki. Tinggal jembatannya lagi pak, kalau bisa segera diganti lantainya agar lebih aman untuk sepeda motor," ujarnya.
Kepala Satker II BPJN XIV Palu Ibnu Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya menangani jalan provinsi tersebut dengan mengucurkan dana APBN karena merupakan jalur alternatif penting lalulintas dari Kota Palu ke arah utara Sulawesi Tengah atau sebaliknya, seandainya terjadi hambatan di ruas Tawaeli-Toboli.
Di ruas Tawaeli-Toboli atau yang lebih dikenal dengan ruas Kebun Kopi ini sedang berjalan proyek rekonstruksi besar-besaran yang akan berlangsung hingga 2019 sehingga BPJN terpaksa harus melakukan buka-tutup jalan pada jam-jam tertentu.
"Dari pada menunggu pembukaan jalan di ruas Tawaeli-Toboli, kendaraan dari arah utara Sulawesi menuju Kota Palu atau sebaliknya lebih baik melintas di ruas Kasimbar-Tambu ini. Jaraknya juga sama saja dan kondisi jalannya juga sama mulusnya," ujar Darmansyah, seorang staf BPJN XIV yang mengawasi penanganan ruas Kasimbar-Tambu.