Sulteng upayakan bangun jalan bebas hambatan untuk jalur logistik
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengupayakan pembangunan jalan bebas hambatan sebagai jalur transportasi darat untuk mendukung kegiatan distribusi logistik.
"Jalur bebas hambatan itu yakni Tambu-Kasimbar menghubungkan antara Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong dalam rangka suplai logistik untuk dikirim ke Kalimantan," kata Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di Palu, Sulteng, Selasa.
Untuk pembangunan jalur logistik ini, Pemprov Sulteng berencana menggunakan dana pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp2 triliun untuk tiga titik jalan.
Menurut dia, mengingat Sulteng telah menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, maka akses pendukung distribusi logistik dinilai perlu dibangun, termasuk sejumlah pelabuhan barang.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam rangka mempercepat proses pinjaman, Gubernur meminta dukungan dan persetujuan DPRD setempat supaya terealisasi.
Selain jalur Tambu-Kasimbar, pemerintah setempat juga berencana membuka akses Jalan Bangga, Kabupaten Sigi menuju Watatu, Kabupaten Donggala, lalu jalur selatan Sulteng, yang berada di Sigi atau perbatasan provinsi, yang dihubungkan dengan wilayah Seko Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, yang tidak lain untuk memudahkan akses keluar-masuk logistik.
"Pemerintah pusat melalui kementerian terkait sangat merespons baik pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung kegiatan perekonomian Sulteng," ujar Rusdy.
Menurutnya, jalur penghubung lintas provinsi penting dibangun, karena wilayah utara Sulawesi Selatan memiliki sejumlah sektor bernilai ekonomis seperti pertanian dan peternakan dan Sulteng sebagai daerah terdekat siap memanfaatkan peluang pasar mengakomodasi hasil-hasil pertanian mereka untuk di pasarkan di daerah ini.
Ia juga berharap pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung kegiatan ekonomi masyarakat lewat pembangunan jalur transportasi yakni jalan lingkar luar Kota Palu, Kabupaten Poso, Banggai.
"Hal ini dimaksudkan agar pembangunan seimbang antara timur dan barat supaya tidak terjadi kesenjangan. Di wilayah timur Sulteng banyak kegiatan industri pertambangan, oleh karena itu kami akan mendorong perusahaan memanfaatkan dana dana tanggung jawab sosial untuk membantu peningkatan pembangunan daerah setempat," kata Rudy.
"Jalur bebas hambatan itu yakni Tambu-Kasimbar menghubungkan antara Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong dalam rangka suplai logistik untuk dikirim ke Kalimantan," kata Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di Palu, Sulteng, Selasa.
Untuk pembangunan jalur logistik ini, Pemprov Sulteng berencana menggunakan dana pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp2 triliun untuk tiga titik jalan.
Menurut dia, mengingat Sulteng telah menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah di Pulau Kalimantan, maka akses pendukung distribusi logistik dinilai perlu dibangun, termasuk sejumlah pelabuhan barang.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam rangka mempercepat proses pinjaman, Gubernur meminta dukungan dan persetujuan DPRD setempat supaya terealisasi.
Selain jalur Tambu-Kasimbar, pemerintah setempat juga berencana membuka akses Jalan Bangga, Kabupaten Sigi menuju Watatu, Kabupaten Donggala, lalu jalur selatan Sulteng, yang berada di Sigi atau perbatasan provinsi, yang dihubungkan dengan wilayah Seko Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, yang tidak lain untuk memudahkan akses keluar-masuk logistik.
"Pemerintah pusat melalui kementerian terkait sangat merespons baik pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung kegiatan perekonomian Sulteng," ujar Rusdy.
Menurutnya, jalur penghubung lintas provinsi penting dibangun, karena wilayah utara Sulawesi Selatan memiliki sejumlah sektor bernilai ekonomis seperti pertanian dan peternakan dan Sulteng sebagai daerah terdekat siap memanfaatkan peluang pasar mengakomodasi hasil-hasil pertanian mereka untuk di pasarkan di daerah ini.
Ia juga berharap pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung kegiatan ekonomi masyarakat lewat pembangunan jalur transportasi yakni jalan lingkar luar Kota Palu, Kabupaten Poso, Banggai.
"Hal ini dimaksudkan agar pembangunan seimbang antara timur dan barat supaya tidak terjadi kesenjangan. Di wilayah timur Sulteng banyak kegiatan industri pertambangan, oleh karena itu kami akan mendorong perusahaan memanfaatkan dana dana tanggung jawab sosial untuk membantu peningkatan pembangunan daerah setempat," kata Rudy.