Poso (Antaranews Sulteng) - Dero sebagai tarian adat budaya di Kabupaten Poso, Sulteng, kembali menjadi ajang pertunjukan di Desa Doda, Lore Tengah, pada pembukaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 102, 10 Juli 2018.
Tarian ini melambangkan persatuan, kesatuan, kebersamaan, keberagamaan serta kekompakan masyarakat di Bumi Sintuwu Maroso, Poso.
Tarian ini menunjukan tanda kegembiraan masyarakat dalam menyambut dan suksesnya suatu acara.
Dero pada pembukaan TMMD di lapangan sepak bola Doda siang itu, turut diperankan Wakil Bupati Poso Samsuri, segenap anggota TNI, para Pimpinan OPD Poso, serta unsur tokoh masyarakat.
Mereka saling berpegangan tangan, melingkar sembari mengayunkan kaki ke depan, ke kiri dan kekanan dengan alunan musik khas.
Ketua Lembaga Adat Robo-Behoa, Yusak Mentara mengakui tarian dero melambangkan suka cita dan mendukung suatu acara serta kesuksukseskan kegiatan TMMD.
Sebagai Ketua Adat Robo - Behoa di Lore Tengah, seluruh masyarakat telah menunjukan ketulusan hati menerima para TNI dan Pemda Poso yang turut mendukung program TMMD itu.
"Dero itu, melambangkan keakraban, dan persatuan serta mendukung suatu acara. Nah dalam hal ini, dero itu telah membuktikan masyarakat Lore Tengah khususnya dan umumnya seluruh masyarakat Poso mendukung program TMMD," kata Yusak, Jumat.
Dia mengatakan tarian dero dalam menyambut program TMMD di Doda itu, dilaksanakan dengan kegembiraan sambil bergandeng tangan diiringi dengan irama musik tarian khas Dero.
TMMD yang mengangkat tema manunggal membangun karakter generasi milenial itu, menghadirkan 150 personil TNI untuk membuka jalan Doda - Lelio.
Sementara sasaran dari program itu yakni, menimbun jalan Doda - Lelio 920 meter, tebal 20 centimeter dan lebar empat meter.
Penimbunan jalan menuju patung Tadulako 1000 meter, lebar empat meter. Timbunan jalan kantong produksi Desa Doda panjang 943 meter dan nonfisik seperti penyuluhan terpadu dan bakti sosial.
Selain itu TMMD juga memberikan bantuan bibit ikan, bibit pohon kopi, khinatan gratis, bakti sosial, bantuan sembako, pasar murah, dan pemberian buku perpustakaan.****
Tarian ini melambangkan persatuan, kesatuan, kebersamaan, keberagamaan serta kekompakan masyarakat di Bumi Sintuwu Maroso, Poso.
Tarian ini menunjukan tanda kegembiraan masyarakat dalam menyambut dan suksesnya suatu acara.
Dero pada pembukaan TMMD di lapangan sepak bola Doda siang itu, turut diperankan Wakil Bupati Poso Samsuri, segenap anggota TNI, para Pimpinan OPD Poso, serta unsur tokoh masyarakat.
Mereka saling berpegangan tangan, melingkar sembari mengayunkan kaki ke depan, ke kiri dan kekanan dengan alunan musik khas.
Ketua Lembaga Adat Robo-Behoa, Yusak Mentara mengakui tarian dero melambangkan suka cita dan mendukung suatu acara serta kesuksukseskan kegiatan TMMD.
Sebagai Ketua Adat Robo - Behoa di Lore Tengah, seluruh masyarakat telah menunjukan ketulusan hati menerima para TNI dan Pemda Poso yang turut mendukung program TMMD itu.
"Dero itu, melambangkan keakraban, dan persatuan serta mendukung suatu acara. Nah dalam hal ini, dero itu telah membuktikan masyarakat Lore Tengah khususnya dan umumnya seluruh masyarakat Poso mendukung program TMMD," kata Yusak, Jumat.
Dia mengatakan tarian dero dalam menyambut program TMMD di Doda itu, dilaksanakan dengan kegembiraan sambil bergandeng tangan diiringi dengan irama musik tarian khas Dero.
TMMD yang mengangkat tema manunggal membangun karakter generasi milenial itu, menghadirkan 150 personil TNI untuk membuka jalan Doda - Lelio.
Sementara sasaran dari program itu yakni, menimbun jalan Doda - Lelio 920 meter, tebal 20 centimeter dan lebar empat meter.
Penimbunan jalan menuju patung Tadulako 1000 meter, lebar empat meter. Timbunan jalan kantong produksi Desa Doda panjang 943 meter dan nonfisik seperti penyuluhan terpadu dan bakti sosial.
Selain itu TMMD juga memberikan bantuan bibit ikan, bibit pohon kopi, khinatan gratis, bakti sosial, bantuan sembako, pasar murah, dan pemberian buku perpustakaan.****