Parigi, (Antaranews Sulteng) - Salah satu lomba yang digelar dalam rangkaian kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) ke-IX, di Kabupaten Parigi Mountong, Sulawesi Tengah yakni lomba ketangkasan tegak bendera.   

Edi, salah seorang penanggungjawab kegiatan, Jumat, mengatakan, sejak pagi, para penggalang pramuka yang berasal dari 34 Provinsi di Indonesia itu, mengikuti sejumlah lomba, diantaranya lomba tegak bendera, pemahaman religi, roda sejarah, penegakan benteng, penyelematan pancasila serta lomba titik darah penghabisan.  

Perlombaan tersebut kata dia, bertujuan membentuk karakter, mengasa kemampuan, keseimbangan, kekompakan dan solidaritas peserta. 

Ia mencontohkan lomba tegak bendera, dimana Peserta diwajibkan menancapkan bendera diatas tali, yang dibawa oleh sekitar 7 orang peserta. Bendera yang telah diikat di tiang berukuran 1 meter itu, lalu dibawa berjalan. Satu perserta menjadi pemandu agar bendera tersebut tetap berdiri tegak.

"Disitulah kekompakan dan soliditas peserta diuji, agar bendera tetap berdiri tegak sampai di finish," ujarnya.

Lomba lainnya adalah pemahaman religi, setiap peserta perwakilan dari masing-masing Kwarda, di uji kemampuannya mengenai pemahaman religi, apakah penanaman nilai nilai religi yang diajarkan di sekolah telah diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari atau belum. 

"Misalnya doa apa yang harus dibaca ketika bangun tidur dan lain sebagainya," kata Edi.

Perlombaan yang dikemas melalui permainan diantaranya mepertahankan benteng. Benteng yang disusun menggunakan gelas plastik bekas itu, harus dibangun secara kokoh dan bisa dipertahankan sehingga tidak mudah roboh. 

Edi berharap, lomba yag diikuti oleh seluruh peserta KBN itu, dapat menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kekompakan dan kerjasama serta membentuk karakter positif dari masing-masing peserta.
 

Pewarta : Moh. Ridwan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024