Manado,  (Antaranews Sulteng) - Sebulan sudah gempa bumi disertai tsunami dan peristiwa likuifaksi melanda sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Masih terngiang di telinga, betapa dahsyatnya bencana yang melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sekitarnya, Jumat (28/9) petang.

Bangunan-bangunan roboh karena gempa, hancur diterjang tsunami, remuk ditelan bumi akibat terjadinya peristiwa likuifaksi. Begitu pula kondisi infrastruktur kelistrikan yang sangat memprihatinkan, tidak sedikit orang yang memperkirakan bahwa Palu membutuhkan waktu lama untuk kembali normal.

Lebih dari 1.300 personel relawan PLN datang dari penjuru negeri, banyak yang ingin berjuang bersama, berusaha hingga tak kenal waktu agar listrik dapat kembali hadir ditengah masyarakat Sulteng yang sedang berduka. Dari mulai ahli pembangkitan, transmisi, hingga distribusi bersatu untuk kembalikan harapan, dengan mewujudkan Palu terang, Donggala Terang, Sigi Terang dan Parigi Terang.

Keseriusan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menerangi kembali Palu, terjawab melalui kerja nyata. Pengabdian para pejuang kelistrikan, `begitu orang-orang bilang¿ terasa nyata.

Hanya dalam tiga hari PLN dapat mengoperasikan kembali PLTD Silae yang bergeser karena gempa. Dalam seminggu seluruh Gardu Induk kembali dapat beroperasi mensuplai kelistrikan Palu dan sekitarnya, 45 penyulang kelistrikan kembali mensuplai masyarakat.

Kekhawatiran masyarakat mulai berkurang, Kota yang sebelumnya gelap mencekam mulai kembali hidup. Warga mulai berjualan di pasar-pasar tradisional, roda perekonomian kembali berputar. Saat itu senyum mulai terlihat kembali, setidaknya mereka tidak lagi khawatir akan malam yang gulita.

Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 3/10. Pascagempa, PLN mulai melakukan perbaikan guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc/18.)

 "Keberhasilan PLN tidaklah mudah, hal ini berkat adanya koordinasi serta kerja sama yang baik antara internal PLN maupun pihak eksternal. Semuanya bersatu bahu-membahu dengan tujuan yang sama, yaitu agar Palu dan sekitarnya kembali terang. Terima kasih kepada seluruh pihak yang selalu memberikan dukungan yang menjadi motivasi bagi kami untuk terus berusaha melistriki Palu," ujar General Manager PLN UIW Suluttenggo, Edison Sipahutar.

Bersama Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda, Edison tiba di Kota Palu hari ke-2 pascagempa. Dari mulai Palu gelap gulita hingga saat ini tercatat PLN telah berhasil memulihkan 2.144 dari target 2.182 Gardu Distribusi yang akan dioperasikan.

"Fokus kami saat ini adalah bagaimana agar listrik dapat menyala disetiap rumah-rumah pelanggan," tambah Edison.

Pada Rabu (24/10), pekan lalu, tim tanggap darurat PLN untuk Palu dan sekitarnya dibubarkan secara bertahap, para relawan PLN tersebut mulai kembali ke unit asal masing-masing. Selanjutnya pekerjaan dilapangan akan diambil alih secara penuh oleh PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo serta UIKL Sulawesi.

Sedangkan untuk daerah-daerah yang masih terkendala dikarenakan akses jalan yang hancur, PLN hingga saat ini telah menyiapkan lebih dari 80 genset mobile sebagai solusi sementara memulihkan listrik di daerah tersebut hingga akses maupun infrastruktur pendukung lainnya di daerah tersebut selesai diperbaiki.

PLN Peduli korban bencana Sulteng

Tidak hanya memulihkan sistem kelistrikan, namun PLN juga berupaya untuk dapat hadir membantu kebutuhan para korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya.

Melalui program PLN Peduli (CSR PLN), perusahaan itu memberikan total bantuan senilai Rp4,518 miliar yang didistribusikan ke berbagai daerah di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi.

Bantuan tersebut meliputi sembako senilai Rp1,18 miliar, pakaian & selimut senilai Rp1,09 miliar, kebutuhan kesehatan senilai Rp780 juta, alat penerangan senilai Rp362,45 juta, kebutuhan logistik lainnya senilai Rp466,50 juta, pembuatan dapur umum senilai Rp300 juta, tenda untuk pengungsi senilai Rp236,50 juta, dan air bersih senilai Rp97 juta.

Pemulihan psikis bagi para korban melalui trauma healing pun menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan PLN untuk membantu memulihkan kembali semangat para korban untuk bisa kembali bangkit dan beraktivitas seperti sedia kala.

"Kami terus berusaha hadir, bahkan ditengah kondisi bencana sekalipun, berjuang bersama menularkan energi optimisme kepada masyarakat agar Palu dan sekitarnya segera bangkit," jelas Edison.

Hari Listrik Nasional

Sehingga pada Hari Listrik Nasional ke-73 tahun 2018 ini, PLN berkomitmen untuk terus nyata dalam berprestasi Terangi Indonesia sesuai dengan tema HLN tersebut.

Untuk tema peringatan HLN kali ini adalah Prestasi Nyata Terangi Indonesia. Tema ini menggambarkan apa yang telah PLN capai dalam beberapa waktu terakhir dalam tugas melistriki nusantara.

Dia menyampaikan sejatinya Hari Listrik Nasional bukan hanya peringatan bagi PLN saja tetapi semua insan yang berhubungan dengan listrik.

Hingga saat ini PLN terus berbenah dengan melakukan banyak perubahan untuk memahami keinginan pelanggan seperti layanan, kualitas listrik dan tarifnya.

"Maka dengan dukungan berbagai fasilitas untuk kemudahan pelanggan," ungkapnya.
 

Team relawan PLN Area Ponorogo dan Dist Jatim pamitan untuk pulang meninggalkan Kota Palu, sehuungan dengan selesainya tugas memperbaiki jaringan PLN pasca gempa. (Fb/Joko Grag Greg) (Fb/Joko Grag Greg/)

Dalam HLN tahun 2018 di PLN Wilayah Suluttenggo, diserahkan juga CSR PLN UIW untuk Pemprov Sulut dan Pemkot Bitung berupa lima unit motor listrik.

Selain itu, katanya, diserahkan pula CSR untuk pertanian, sarana belajar berbasis TIK SD Inpres Kinilow Tomohon. Serta penghargaan kepada relawan PLN yang membantu pemulihan Palu, Sigi dan Donggala.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Assisten II Rudy Mokoginta mengapresiasi kerja nyata PLN Suluttenggo yang terus bersinergi dengan Pemprov Sulut.

Pemerintah berharap, dukungan PLN dalam bidang kelistrikan akan mampu mendorong perekonomian Sulut semakin tinggi lagi, dan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. 


Pewarta : Jerusalem Mendalora/Nancy Lynda Tigauw
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024