Parigi Moutong, Sulawesi Tengah,  (Antaranews Sulteng) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah melatih warga untuk mengadvokasi perempuan dan anak korban kekerasan, sebagai bentuk upaya pemenuhan hak perempuan dan anak di daerah itu.

Kasubdit Perlindungan Hak Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah, Irmawati Sahi mengatakan, di Palu, Rabu, peningkatan kapasitas melakukan advokasi dilakukan lewat pelatihan `peningkatan kualitas keluarga dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Parigi Moutong.

"Kami terus berupa untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan fasilitasi advokasi kasus di lingkungannya," jarnya.

Pelatihan itu, kata Irmawati, bertujuan diantaranya meningkatkan pemahaman peserta tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Selain untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan fasilitasi advokasi kasus di lingkungannya.

Pelatihan itu, juga untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta, dalam merancang kegiatan sosialisasi dan kampanye dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
  Foto bersama pada pelatihan `peningkatan kualitas keluarga dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Parigi Moutong. Pelatihan ini digelar oleh DP3A Sulteng (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)
Kegiatan pelatihan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak di Kabupaten Parigi Mautong. Hal ini dibuktikan dengan respon yang baik oleh kepala pemerintah daerah setempat. Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap DP3A Provinsi Sulawesi Tengah atas inisiatifnya menyelenggarakan kegiatan ini," ujar Irmawati.

Pemerintah setempat berharap agar kegiatan itu memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Parigi Mautong secara umum, khususnya dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kepala DP3A, Maya Malania Noor juga memberikan pesan dan motivasi bagi peserta pelatihan agar mengikutinya dengan maksimal.

DP3A Sulteng melibatkan 100 peserta paa kegiatan itu yang berasal dari kepala desa, PKK, majelis ta'lim, perwakilan organisasi masyarakat, organisasi perempuan, organisasi adat, petugas kesehatan kecamatan, Babinkamtibmas dan pegawai kecamatan.

Baca juga: Sulteng cegah kekerasan perempuan dan anak
Baca juga: Pemprov Sulteng maksimalkan perlindungan perempuan Tolitoli
 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024