Palu (Antaranews Sulteng) - Guru Besar Pemikiran Islam Modern Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Zainal Abidin MAg mengemukakan masyarakat dan umat beragama tidak perlu memperdebatkan ucapan selamat natal bila diucapkan seorang muslim kepada seorang Kristiani.

Prof Zainal Abidin MAg mengatakan mengucapkan selamat Natal kepada penganut agama Kristen dan Khatolik, menandakan bahwa terjadi komunikasi antarsesama manusia dalam kehidupan sosial.

"Karena itu jangan dipertentangkan, jangan dipermasalahkan. Kalau ada yang tidak ingin atau sama sekali tidak mau mengucapkan, ya sudah jangan ucapkan. Tetapi tidak boleh menyalahkan orang yang mengucapkan selamat natal kepada pemeluk Agama Kristen," katanya.

Prof Zainal Abidin yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota menghimbau umat Islam didaerah tersebut untuk tidak memperdebatkan atau mempertentangkan seorang atau sekelompok orang pemeluk Islam yang mengucapkan selamat natal kepada pemeluk Agama Kristen.

Tokoh pembaharuan dalam Islam ini menyebut bahwa menyampaikan ucapan selamat Natal kepada penganut Agama Kristen baik Protestan dan Khatolik, yang merayakan natal tidaklah menjadi masalah.

Dengan demikian, ucapan selamat Natal kepada penganut agama tersebut, lebih berdampak pada kehidupan sosial ketimbang pada sisi keagamaan. Dimana dengan menyebut atau memberikan ucapan selamat kepada penganut agama tersebut, menandakan terjadi interaksi dan silaturahmi yang lebih baik antara sesama manusia dan pemeluk agama dalam kehidupan sosial.

"Hanya sekedar mengucapkan Natal kepada pemeluk agama Kristen Protestan dan Khatolik, tidaklah menjadi masalah," kata Rektor Ketua Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu.

Rois Syuriah Nahdlatul Ulama Sulteng ini menyebut, di sisi lain, tidak ada penekanan melalui Al-Qur`an kepada umat Islam untuk tidak memberikan atau mengucapkan selamat merayakan Natal atau ucapan lainnya kepada pemeluk agama lain selain dari Kristen yang merayakan hari-hari besar keagamannya.

Karena itu, kata dia ucapan selamat merayakan hari-hari besar keagamaan kepada penganut agama lain, tidak perlu diperdebatkan dan dipersoalkan oleh agama Islam.

Menyusul perdebatan tentang hal itu sangat tidak substansi dalam pengamalan ajaran agama. Sebab, ucapan selamat merayakan hari-hari besar keagamaan tidak berpengaruh terhadap aqidah.

"Inilah kelemahan kita, di mana lebih cenderung memperdebatkan dan mempertanyakan hal-hal yang tidak substansi," ujarnya.

Bagi yang ingin megatakan selamat Natal, silahkan ucapkan dan yang tidak ingin mengucapkan selamat Natal juga tidak apa-apa," sebut dia menambahkan.

Lebih lanjut dia mengatakan, perbedaan pendapat dalam menafsirkan suatu anjuran lewat Al-Quran dan hadits, tidak harus menjadi tirai untuk tidak bersilaturahmi dengan sesama manusia.

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024