Palu (ANTARA) - Sejumlah siswa di Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, mengakui Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk mata pelajaran matematika soalnya cukup sulit dan menguras banyak pikiran, dibandingkan mata pelajaran bahasa Indonesia yang diujikan pada hari pertama UNBK.

"Soal matematika ada 40 nomor dan rata-rata susah dijawab," kata Farin, seorang siswi SMA Newgeri 2 Palu, Selasa.

Ia mengatakan meski soalnya sulit, tetapi tetap dapat dikerjakan tepat waktunya. Artinya, tidak ada satupun peserta UNBK yang terlambat mengerjakan soal dimaksud. Jumlah siswa peserta UNBK di SMA Negeri 2 Palu sekitar 300 orang.

Hal senada juga disampaikan Rosmini, seorang siswi SMA Negeri 1 Palu yang juga membenarkan naskah soal matematika yang diujikan pada hari kedua pelaksanaan UNBK tingkat SMA/MA cukup sulit dikerjakan, tetapi tetap biasa dijawab. Hanya saja apakah benar atau salah para siswa masih ragu.

Namun kedua siswaitu, baik Farin maupun Rosmini mengakui pelaksanaan UNBK mulai hari pertama sampai hari kedua berlangsung lancar.

Selama UNBK berlangsung, kata kedua siswi terdampak bencana alam di Kota Palu itu, tidsak ada gangguan baik listrik maupun internet berfungsi dengan baik. Begitu pula naskah ujian tidak ada yang kurang, sehingga seluruh peserta UNBK bisa sama-sama mengikuti ujian tepat waktunya.

Hari ketiga UNBK akan diujikan mata pelajaran Bahasa Inggris. Tapi ujiannya akan berlangsung pada hari Kamis (4/4), sebab hari Rabu (3/4) merupakan hari libur yakni Iasra Mi'raj nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Sekdaprov optimistis hasil UN Sulteng 2019 lebih baik
Baca juga: PLN siapkan genset mobile dukung pelaksanaan UNBK

Sementara Manager PT PLN Area Palu, Abbas Saleh sebelumnya menyatakan menjamin pasokan listrik untuk pelaksanaan UNBK, termasuk di beberapa wilayah teerdampak bencana alam gempabumi,tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.

Dia mengatakan jauh hari sebelum pelaksanaan UNBK baik tingkat SMK maupun SMA/MA pihaknya telah mengantisipasinya dengan melakukan perbaikan jaringan listrik dan p[emeliharaan gardu dan mesin opembangkit listrik tenaga disel (PLTD) milik PLN.

Bahkan, katanya, untuk mendukung kegiatan UNBK dan juga Pemilu serentak pemilihan anggota legislatif  dan Presiden yang akan dilaksanalkan pada 17 April 2019, pihaknya harus merelokasi mensin genset berkapasitas 15 mergawatt dari Masamba, Sulawersi Selatan untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan saat pelaksanaan UNBK maupun pemilu nanti.

Disamping itu, PLN juga menyiapkan sejumlah genset mobile yang akan kelilinmg kje sekolah-sekolah tempat pelaksanaan UNBK di wilayah Kota Palu, Sigi dan Donggalka (Pasigala) agar pelaksanaan UNBK bisa berlangsung dengan lancar.  Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/4/2019). Pelaksanaan UNBK SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di daerah pascabencana tersebut berjalan lancar dan pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga menghimbau dan berupaya agar seluruh siswa peserta ujian melaksanakan UNBK pada tempat yang layak atau tidak pada tenda maupun kelas darurat. (ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH)

Pewarta : Anas Masa
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024