Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia kembali akan menerapkan Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematika dalam Bahasa Inggris (PPSMI) yang pernah diperkenalkan pada 2003 kemudian dibatalkan pada 2012.
Penegasan tersebut disampaikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Majelis Amanat dan Aspirasi Perdana Menteri Merangkap Pemangku Menteri Pendidikan Bersama Warga Kementerian Pendidikan di Pusat Konvensi Antarabangsa Putrajaya (PICC), Putrajaya, Kamis.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Pendidikan Teo Nie Ching dan Sekjen Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) Mohd Gazali Abas.
"Kebanyakan ilmu sains adalah dalam Bahasa Inggris dan terjemahan ke Bahasa Melayu mungkin tidak menggambarkan makna yang sebenarnya," katanya.
Mahathir mengatakan sains yang tidak bersifat statis karena senantiasa ada pembaharuan juga menyulitkan penafsiran ke Bahasa Malaysia.
"Untuk memahami dan menterjemahkan serta menafsir ke dalam bahasa kita amatlah sukar. Tidak mungkin kita mempunyai pakar sains yang akan menerjemahkan hasil penelitian berpuluh-puluh kertas penelitian dalam pelbagai bidang setiap hari," katanya.
Mahathir mengatakan banyak perkataan baru diciptakan sehingga jika tidak mempunyai ilmu terbaru akan ketinggalan karena tidak menggunakan ilmu ini.
Pemimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) ini mengatakan Malaysia mempunyai tiga golongan utama yang pengajarannya menggunakan bahasa ibunya masing-masing.
“Jika bahasa Kebangsaan diguna untuk mengajar Sains dan Matematik di sekolah kebangsaan (SK), maka sekolah jenis kebangsaan China (SKJC) akan guna bahasa Mandarin dan (SJKT) India guna bahasa Tamil."
Dalam bidang sains, ujar dia, anggotanya perlu berbicara sesama mereka terhadap masalah sains yang ditemui.
"Mungkinkah mereka yang berbahasa kebangsaan, Mandarin dan Tamil bisa berbincang-bincang sesama mereka jika penggunaan bahasa tidak sama," katanya.
Mahathir mengatakan bahasa yang sering digunakan dalam industri dan konferensi sains adalah bahasa Inggris dan hal tersebut akan menyulitkan mereka untuk memahami pembicaraan sekiranya tidak faham bahasa Inggris.
“Saya Melayu. Saya sayang kepada bangsa dan bahasa Melayu. Tetapi kita perlu memberi pertimbangan kepada kemajuan bangsa.
Sebenarnya jika sayang kepada bangsa, utamakan keberhasilan sebagai satu bangsa dan kemajuannya lebih dari hanya menggunakan bahasa sendiri saja," katanya.
Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris (PPSMI) diperkenalkan pada 2003 ketika Mahathir menjadi perdana menteri keempat.
Kebijakan tersebut menimbulkan protes dan dibatalkan pada 2012 sebelum Kementerian Pendidikan memperkenalkan dasar Dual Language Program (DLP) pada 2016 yang memberi pilihan kepada sekolah menentukan sendiri jika ingin mengajarkan Sains dan Matematik dalam bahasa Inggris.