Palu (ANTARA) - Sebanyak 1.500 anggota Satuan Tugas (Satgas) Antinarkoba yang terdiri atas peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang diambil dari seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kota Palu, dikukuhkan, Sabtu.

Dalam kegiatan gebyar antinarkoba yang dirangkaikan dengan pengukuhan 1.500 Satgas Antinarkoba di halaman SMP 5 Palu itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Palu Ansyat Sutiadi menyebut tujuan dibentuknya satgas tersebut untuk menekan  peredaran nakoba di kalangan pelajar.

"Satgas ini diharapkan dapat mencegah terjadinya peredaran narkoba di sekolah-sekolah SMP sederajat di Kota Palu," ujarnya dalam acara yang dihadiri Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Palu AKBP Abire Nusu tersebut.

Di depan Kadis Pemuda dan Olahraga  Andi Sumardi dan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Irmayanti Pettalolo , dia menjelaskan satgas yang beranggotakan 1.500 orang itu akan melakukan penyukuhan seputar bahaya narkoba kepada para pelajar.

"Juga akan memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang bahaya narkoba. Termasuk juga memantau dan mengawasi jika ada pelajar yang mencurigakan dan diduga kuat terlibat memgonsumsi atau mengedarkannya seperti bersikap aneh, merokok dsn ngelem. Itu sudah menjadi tugas dari Satgas Anti Narkoba," katanya.

Menurutnya perang terhadap narkoba harus dilakukan mulai saat ini karena Indonesia sudah berstatus darurat narkoba. 

Jangan sampai Kota Palu kehilangan generasi mudanya akibat terjerumus dalam jurang barang haram itu sehingga sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan Indonesia dan Kota Palu dari narkoba dengan mengukuhkan Satgas Antinarkoba.

Sementara itu Kadis Pemuda dan Olahraga Kota Palu Andi Sumardi berharap Duta Anti Narkoba yang digagas Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bekerja sama dengan BNN Palu juga diupayakan dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan pelajar.

Mengingat Kota Palu termasuk salah satu daerah dengan tingkat peredaran dan penggunaan narkoba tertinggi di Sulawesi Tengah.

"Para paskibraka (pasukan pengibar bendera pusaka) ini nantinya akan kita angkat menjadi duta antinarkoba di sekolahnya," ujarnya.

Sumardi yakin dengan adanya duta antinarkoba di semua sekolah menegah atas sederajat di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu dapat menekan jumlah peredaran narkoba di sekolah dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

"Semua paskibraka ini akan menjadi duta anti narkoba. Mereka akan mensosialisasika bahaya narkoba dan megkampanyekan kepada pelajar di mana dia sekolah agar menjauhi narkoba dan tidak sekali-kali mencoba mengonsumsinya," ucapnya.

Semua itu,  lanjutnya, dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan masa depan generasi muda Kota Palu dari bahaya narkoba yang pasti akan merenggut masa depan para pemakainya jika tidak segera diatasi sejak dini.

Pewarta : Muhammad Arsyandi
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024