Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah menggunakan Elektronik Strategic Management System (E-SMS) atau Sistem Manajemen Strategis berbasis aplikasi untuk mengontrol kegiatan akademik dan pelayanan di perguruan tinggi tersebut, demi perbaikan tata kelola pascabencana.
"Saya yakin apa yang kita lakukan dalam penyelenggaraan pendidikan, administrasi, dan kegiatan akademik di perguruan tinggi ini, dengan menggunakan E-SMS berbasis aplikasi, akan membawa perubahan yang baik," ucap Rektor IAIN Palu Prof dr H Sagaf S Pettalongi MPd. di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan E-SMS menjadi salah satu sistem yang penting untuk mengukur dan sebagai standar pencapaian tata kelola yang baik pada penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, Sagaf yang juga pakar manajemen pendidikan itu, mengemukakan dibutuhkan komitmen pimpinan, wakil rektor, dekan, wakil dekan, lembaga, dan setiap unit untuk peningkatan tata kelola.
Ia mengatakan penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi berbasis managemen yang baik atau tata kelola yang baik (good governance) bisa berjalan, salah satunya jika didasari konsisten, integritas, dan linieritas.
Konsistensi dan integritas, katanya, merujuk pada sikap mental untuk mengimplementasikan program-program yang telah dirumuskan, sedangkan linieritas lebih terkait dengan renstra dan aturan-aturan lain yang terkait.
"Lewat E-SMS berbasis aplikasi tersebut, semua kegiatan yang dilakukan terkait penyelenggaraan pendidikan, akademik, dan pelayanan di perguruan tinggi harus dibuktikan dengan dokumen, harus mengacu pada dokumen yang telah disusun dan tidak boleh keluar dari apa yang telah disusun," katanya.
Perbaikan manajemen atau tata kelola dalam penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi lewat E-SMS berbasis aplikasi itu, menurut dia, juga menjadi ukuran untuk penilaian akreditasi perguruan tinggi.
"Oleh karena itu butuh keterlibatan dan kerja sama serta bersama-sama menyelenggarakan, menyatukan persepsi dan komitmen serta sinergitas semua komponen civitas akademik," ujar dia.
Ketua Tim E-SMS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abdul Hamid Cebba mengemukakan E-SMS dirancang untuk membantu direktorat dalam membuat dan mengimplementasikan visi dan rencana strategis yang terstandar dan dapat diukur untuk meningkatkan performa.
Ia mengatakan E-SMS merupakan metode untuk memperbaiki proses dalam implementasi visi direktorat.
"Misalkan, kalau di perguruan tinggi Islam negeri, ketika melahirkan alumni, maka harus alumni yang berstandar. Namun, apa standarnya? Nah, E-SMS ini untuk perbaiki proses sebelum mahasiswa menjadi alumni," ujar dia.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menerangkan terdapat empat tahapan dalam E-SMS, yaitu "good university governance, university performance improvment, competitive adventages university, global recornice university".
IAIN Palu menggelar sosialisasi E-SMS menghadirkan Abdul Hamid Cebba dan Wilda sebagai pemateri. Sosialisasi itu diikuti wakil rektor, kepala biro, dekan, wakil dekan, kabag, kasubag, ketua-ketua lembaga, dan ketua-ketua unit.
Ketua Tim E-SMS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abdul Hamid Cebba menyampaikan sambutan sekaligus membuka sosialisasi Elektronik Strategic Management System (E-SMS) di IAIN Palu, Kamis (25/4). (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Saya yakin apa yang kita lakukan dalam penyelenggaraan pendidikan, administrasi, dan kegiatan akademik di perguruan tinggi ini, dengan menggunakan E-SMS berbasis aplikasi, akan membawa perubahan yang baik," ucap Rektor IAIN Palu Prof dr H Sagaf S Pettalongi MPd. di Palu, Kamis.
Ia mengemukakan E-SMS menjadi salah satu sistem yang penting untuk mengukur dan sebagai standar pencapaian tata kelola yang baik pada penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, Sagaf yang juga pakar manajemen pendidikan itu, mengemukakan dibutuhkan komitmen pimpinan, wakil rektor, dekan, wakil dekan, lembaga, dan setiap unit untuk peningkatan tata kelola.
Ia mengatakan penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi berbasis managemen yang baik atau tata kelola yang baik (good governance) bisa berjalan, salah satunya jika didasari konsisten, integritas, dan linieritas.
Konsistensi dan integritas, katanya, merujuk pada sikap mental untuk mengimplementasikan program-program yang telah dirumuskan, sedangkan linieritas lebih terkait dengan renstra dan aturan-aturan lain yang terkait.
"Lewat E-SMS berbasis aplikasi tersebut, semua kegiatan yang dilakukan terkait penyelenggaraan pendidikan, akademik, dan pelayanan di perguruan tinggi harus dibuktikan dengan dokumen, harus mengacu pada dokumen yang telah disusun dan tidak boleh keluar dari apa yang telah disusun," katanya.
Perbaikan manajemen atau tata kelola dalam penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi lewat E-SMS berbasis aplikasi itu, menurut dia, juga menjadi ukuran untuk penilaian akreditasi perguruan tinggi.
"Oleh karena itu butuh keterlibatan dan kerja sama serta bersama-sama menyelenggarakan, menyatukan persepsi dan komitmen serta sinergitas semua komponen civitas akademik," ujar dia.
Ketua Tim E-SMS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abdul Hamid Cebba mengemukakan E-SMS dirancang untuk membantu direktorat dalam membuat dan mengimplementasikan visi dan rencana strategis yang terstandar dan dapat diukur untuk meningkatkan performa.
Ia mengatakan E-SMS merupakan metode untuk memperbaiki proses dalam implementasi visi direktorat.
"Misalkan, kalau di perguruan tinggi Islam negeri, ketika melahirkan alumni, maka harus alumni yang berstandar. Namun, apa standarnya? Nah, E-SMS ini untuk perbaiki proses sebelum mahasiswa menjadi alumni," ujar dia.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menerangkan terdapat empat tahapan dalam E-SMS, yaitu "good university governance, university performance improvment, competitive adventages university, global recornice university".
IAIN Palu menggelar sosialisasi E-SMS menghadirkan Abdul Hamid Cebba dan Wilda sebagai pemateri. Sosialisasi itu diikuti wakil rektor, kepala biro, dekan, wakil dekan, kabag, kasubag, ketua-ketua lembaga, dan ketua-ketua unit.