Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah mengasah keterampilan mahasiswa/peserta penerima bantuan biaya pendidikan (bidikmisi) menggunakan teknologi digital agar cepart menyesuaikan diri di eral digital saat ini.

"Pelatihan atau digital skill kali ini difokuskan kepada mahasiswa penerima bidikmisi tahun 2015. Hal ini untuk membentuk keterampilan mereka menggunakan tekhnologi khususnya digital," ucap Kepala Bagian Akademik IAIN Palu, H Abd Wahab, di IAIN Palu, Selasa.

Sebanyak 100 mahasiswa penerima bidikmisi IAIN Palu tahun 2015 yang kini telah berada di bangku perkuliahan semester delapan (genap) mengikuti kegiatan pembinaan skill tersebut.

"Ini merupakan salah satu kegiatan terakhir mereka atau kegiatan ke delapan untuk penerima bidikmisi tahun 2015," ujar dia.

Peserta akan mengikuti kegiatan mulai dari tanggal 21 - 25 Mei 2019, kegiatan itu berlangsung di internal IAIN Palu dan eksternal kampus tersebut.

Panitia melibatkan fasilitator Dr Nurdin bersama tim-nya yang ahli di bidang digital untuk memberikan pelatihan langsung kepada peserta penerima bidikmisi.

Bidikmisi merupakan program nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan tujuan memutuskan mata rantai kemiskinan, untuk penyetaraan bahwa semua warga negara berhak mendapat atau memperoleh pendidikan perguruan tinggi.

Di IAIN Palu sendiri, sebut Wahab, setiap tahun mendapat kuota dari pemerintah lewat untuk membiayai mahasiswa/mahasiswi kurang mampu namun berprestasi dengan jumlah bervariasi.
2015, urai dia kuota penerima bidikmisi IAIN Palu 100 peserta, 2016 115 peserta, 2017 114 peserta, 2018 120 peserta. Dengan demikian jumlah total penerima bidikmisi IAIN Palu sejak tahun 2015 hingga 2018 sebanyak 449 mahasiswa/mahasiswi.

"Artinya bahwa setiap tahun kuota yang diberikan kepada IAIN Palu terus mengalami peningkatan. Hal ini, tentu memberikan kesempatan lebih banyak kepada warga/generasi muda di Sulawesi Tengah untuk mengenyam pendidikan S1 di IAIN Palu," ujar dia.

Dia menerangkan, setiap mahasiswa/penerima bidikmisi mendapat bantuan anggaran senilai Rp 6,6 Juta/smester, untuk membantu masyarakat/generasi muda mengenyam pendidikan perguruan tinggi.
"Total anggaran bantuan bidikmisi sejak 2015 sampai dengan 2018 yang kurang lebih sekitar Rp 4 Miliar," kata Wahab.

Sementara itu Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd saat menyampaikan sambutan membuka pelatihan digital skill bagi mahasiswa penerima bidikmisi berharap agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik, agar dapat memahami fungsi dan kegunaan digital.

Prof Sagaf juga berharap agar kecakapan dan kemampuan menggunakan digital oleh mahasiswa, semoga berdampak positif utamanya terkait dengan lapangan kerja.
"Digital bisa memberi penghasilan bagi siapa saja yang mampu memanfaatkannya dengan baik, karena manfaatkanlah dengan baik," katanya. Bagian Akademik IAIN Palu menggelar kegiatan pelatihan digital skill untuk penerima bidikmisi tahun 2015, di IAIN Palu, Selasa (Antaranews/Muhammad Hajiji)


 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024