Kuala Lumpur (ANTARA) - Kebijakan pengurus Partai UMNO Lembah Pantai Barat Daya Kuala Lumpur yang hanya mengizinkan media Melayu yang bisa meliput musyawarah partai tersebut menuai protes dari organisasi wartawan di Malaysia.

Pernyataan protes tersebut disampaikan oleh Gerakan Media Merdeka (Geramm) melalui pernyataannya, Minggu.

Geramm menerima aduan dari anggotanya dari kalangan bukan Melayu yakni surat kabar Vernakular yang telah "diminta keluar" dari membuat liputan Musyawarah UMNO Bagian Lembah Pantai Minggu ini (14/7).

Arahan tersebut dikeluarkan dengan alasan bahwa acara tersebut merupakan "persidangan orang Melayu" dan hanya orang Melayu saja yang diperbolehkan membuat liputan peresmian musyawarah oleh Wakil Presiden Umno Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.

Pembawa acara telah meminta wartawan dan juru kamera bukan Melayu untuk meninggalkan acara sebelum acara dimulai kira-kira jam 14.00 petang di Rumah Persatuan Alumni Universiti Malaya di Petaling Jaya.

Geramm mengecam keras tindakan yang bukan saja menghalangi kebebasan media, tetapi jelas merupakan salah satu bentuk diskriminasi ras.

Geramm turut menolak semua bentuk pembatasan media kecuali dengan seperti faktor keamanan.

Semua media tanpa melihat latar belakang bahasa mempunyai hak yang sama untuk mendapat akses kepada sumber-sumber berita.

Pihak UMNO mengatakan musyawarah UMNO baik yang ada di cabang maupun bagian adalah musyawarah tertutup.

Wakil Presiden UMNO, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan musyawarah tersebut khusus untuk anggota-anggota saja dan wartawan disarankani supaya melakukan wawancara sebelum atau sesudah berlangsungnya acara.

"Musyawarah UMNO tertutup. Kadang-kadang wartawan tidak faham menulis berita ucapan peresmian sehingga bisa menyebabkan salah menanggapi dan keterlaluan. Sedangkan dalam partai lain seperti MCA dan DAP pun ucapan mereka keras tapi wartawan tidak faham," katanya kepada wartawan usai Musyawarah Pewakilan UMNO Bagian Lembah Pantai di Rumah Klub Persatuan Alumni Universiti Malaya (PAUM).
 

Pewarta : Agus Setiawan
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024