Tangerang (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyebut telah ada dua industri otomotif dunia yang siap berinvestasi hingga Rp50 triliun dalam jangka pendek ini.
"Target investasi (otomotif) ke depan dalam jangka pendek Rp50 triliun, sudah ada komitmen dari dua industri otomotif," kata Menperin pada sambutan pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Kamis.
Ia mengatakan satu industri otomotif sudah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia basis produksi, dengan 50 persen untuk pasar ekspor.
"Juga sudah ada dengan investasi dua miliar dolar AS untuk membangun basis produksi mobil listrik," kata Menperin.
Ia juga menyebut pihak sudah berbicara dengan industri berbasis industri baterai untuk investasi di Indonesia yang memiliki bahan baku untuk industri pendukung kendaraan listrik itu.
Dengan demikian, Menperin optimistis kelak kedalaman struktur industri mobil listrik di Indonesia lebih kuat untuk mendukung pencapaian target ekspor otomotif satu juta unit mobil pada 2025.
"Saya berharap ada launching roadmap untuk target ekspor satu juta unit mobil pada 2025 yang 20 persen di antaranya mobil listrik," kata Menperin.
Apalagi, kata dia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tax holiday & super deductable tax yang besarannya bisa mencapai 30 persen.
"Tentu ini akan menarik untuk industri yang berbasis inovasi," ujar Menperin.
Satu dari dua industri otomotif yang sebelumnya menyatakan komitmen menambah investasi hingga Rp28 triliun di Indonesia adalah Toyota yang di Indonesia gencar memperkenalkan mobil dengan teknologi hibrid.
"Target investasi (otomotif) ke depan dalam jangka pendek Rp50 triliun, sudah ada komitmen dari dua industri otomotif," kata Menperin pada sambutan pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Kamis.
Ia mengatakan satu industri otomotif sudah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia basis produksi, dengan 50 persen untuk pasar ekspor.
"Juga sudah ada dengan investasi dua miliar dolar AS untuk membangun basis produksi mobil listrik," kata Menperin.
Ia juga menyebut pihak sudah berbicara dengan industri berbasis industri baterai untuk investasi di Indonesia yang memiliki bahan baku untuk industri pendukung kendaraan listrik itu.
Dengan demikian, Menperin optimistis kelak kedalaman struktur industri mobil listrik di Indonesia lebih kuat untuk mendukung pencapaian target ekspor otomotif satu juta unit mobil pada 2025.
"Saya berharap ada launching roadmap untuk target ekspor satu juta unit mobil pada 2025 yang 20 persen di antaranya mobil listrik," kata Menperin.
Apalagi, kata dia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tax holiday & super deductable tax yang besarannya bisa mencapai 30 persen.
"Tentu ini akan menarik untuk industri yang berbasis inovasi," ujar Menperin.
Satu dari dua industri otomotif yang sebelumnya menyatakan komitmen menambah investasi hingga Rp28 triliun di Indonesia adalah Toyota yang di Indonesia gencar memperkenalkan mobil dengan teknologi hibrid.