Palu (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, berada di urutan 19 nasional berdasarkan perolehan medali hasil Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) IX di Malang, Jawa Timur, 15-21 Juli 2019.
"Iya, IAIN Palu berada urutan 19 dari 58 PTKIN se-Indonesia hasil Pionir IX tahun 2019," ucap Kepala Sub Bagian Humas IAIN Palu, Muhdar Ibrahim, di Palu, Senin.
Pionir merupakan salah satu ajang berskala nasional yang di selenggarakan oleh Kementerian Agama RI melibatkan seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), UIN, IAIN dan STAIN se-Indonesia.
Pionir IX di selenggarakan oleh Kemenag RI di Malang, Jawa Timur. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, sebagai tuan rumah Pionir 2019.
Di Pionir IX, IAIN Palu menurunkan 47 atlet dan peserta lomba, 19 ofisial, 12 anggota kontingen. IAIN Palu bertanding pada sembilan cabang olahraga, tujuh lomba di bidang seni, dan tiga lomba di bidang ilmiah.
Dari situ, IAIN Palu meraih satu medali emas pada cabang olahraga Taekwondo, raih perunggu pada cabang olahraga Takraw Beregu, harapan satu pada desain busana muslim, juara empat Futsal, peringkat lima pada Tahfidz lima juz.
Atas perolehan tersebut, IAIN Palu berada di urutan 19 PTKIN se-Indonesia. Terdapat 38 PTKIN berada di bawah IAIN Palu atau uruan 20 sampai 58, dan 18 PTKIN berada di atas IAIN Palu. Sementara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, selaku tuan rumah meraih juara umum dengan perolehan 10 medali emas, lima perak dan tujuh perunggu, total 22 medali.
Terkait hal itu Rektor IAIN Palu Prof Dr KH Sagaf S Pettalongi MPd dalam sambutannya pada penerimaan kontingen IAIN Palu dari Pionir IX, mengemukakan bahwa dengan perolehan hasil tersebut, perguruan tinggi yang di pimpinnya masih di atas rata-rata nasional.
"Secara nasional kita masih berada di atas rata-rata, karena ada beberapa UIN di bawah kita," ucap Prof Sagaf Pettalongi.
Beberapa UIN yang berada di bawah IAIN Palu ialah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Sumatera Utara Medan, UIN Antasari Banjarmasin.
Ia juga menyebut bahwa, di Kawasan Timur Indonesia, IAIN Palu berada di urutan ke dua, setelah UIN Makassar.
"Kita patut bersyukur dan bangga, karena walaupun kita terdampak bencana gempa dan tsunami, namun kita masih bisa berada di uran ke 19 nasional," ujar Wakil Ketua Umum MUI Sulteng itu.
Ia mengutarakan, apa yang diperoleh, menunjukkan kebangkitan IAIN Palu setelah bencana gempa dan tsunami, sekaligus ukuran daya saing IAIN Palu dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
"Ini sebuah sumber daya manusia yang cukup kuat, ini menjadi masa depan IAIN Palu, menjadi masa depan Kota Palu serta Sulteng," katanya.
Rektor IAIN Palu Prof Dr KH Sagaf S Pettalongi MPd menyampaikan sambutan pada penerimaan kembali kontingen IAIN Palu usai mengikuti Pionir IX Tahun 2019, Senin (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Iya, IAIN Palu berada urutan 19 dari 58 PTKIN se-Indonesia hasil Pionir IX tahun 2019," ucap Kepala Sub Bagian Humas IAIN Palu, Muhdar Ibrahim, di Palu, Senin.
Pionir merupakan salah satu ajang berskala nasional yang di selenggarakan oleh Kementerian Agama RI melibatkan seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), UIN, IAIN dan STAIN se-Indonesia.
Pionir IX di selenggarakan oleh Kemenag RI di Malang, Jawa Timur. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, sebagai tuan rumah Pionir 2019.
Di Pionir IX, IAIN Palu menurunkan 47 atlet dan peserta lomba, 19 ofisial, 12 anggota kontingen. IAIN Palu bertanding pada sembilan cabang olahraga, tujuh lomba di bidang seni, dan tiga lomba di bidang ilmiah.
Dari situ, IAIN Palu meraih satu medali emas pada cabang olahraga Taekwondo, raih perunggu pada cabang olahraga Takraw Beregu, harapan satu pada desain busana muslim, juara empat Futsal, peringkat lima pada Tahfidz lima juz.
Atas perolehan tersebut, IAIN Palu berada di urutan 19 PTKIN se-Indonesia. Terdapat 38 PTKIN berada di bawah IAIN Palu atau uruan 20 sampai 58, dan 18 PTKIN berada di atas IAIN Palu. Sementara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, selaku tuan rumah meraih juara umum dengan perolehan 10 medali emas, lima perak dan tujuh perunggu, total 22 medali.
Terkait hal itu Rektor IAIN Palu Prof Dr KH Sagaf S Pettalongi MPd dalam sambutannya pada penerimaan kontingen IAIN Palu dari Pionir IX, mengemukakan bahwa dengan perolehan hasil tersebut, perguruan tinggi yang di pimpinnya masih di atas rata-rata nasional.
"Secara nasional kita masih berada di atas rata-rata, karena ada beberapa UIN di bawah kita," ucap Prof Sagaf Pettalongi.
Beberapa UIN yang berada di bawah IAIN Palu ialah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Sumatera Utara Medan, UIN Antasari Banjarmasin.
Ia juga menyebut bahwa, di Kawasan Timur Indonesia, IAIN Palu berada di urutan ke dua, setelah UIN Makassar.
"Kita patut bersyukur dan bangga, karena walaupun kita terdampak bencana gempa dan tsunami, namun kita masih bisa berada di uran ke 19 nasional," ujar Wakil Ketua Umum MUI Sulteng itu.
Ia mengutarakan, apa yang diperoleh, menunjukkan kebangkitan IAIN Palu setelah bencana gempa dan tsunami, sekaligus ukuran daya saing IAIN Palu dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
"Ini sebuah sumber daya manusia yang cukup kuat, ini menjadi masa depan IAIN Palu, menjadi masa depan Kota Palu serta Sulteng," katanya.