Palu (ANTARA) - Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sulawesi Tengah menindaklanjuti kiritikan dan saran dari para jurnalis dari berbagai media cetak dan online di Sulteng terkait program partai.
"Mendengar kiritik itu sangat penting. Kritik yang disampaikan dapat menjadi penguat komitmen kerakyatan kita," ujar Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud, di Palu, Kamis.
NasDem Sulteng menjadi partai politik yang membuka diri dan memberikan ruang sebesar-besarnya kepada pers untuk mengkritisi dan memberikan saran terkait peran dan fungsinya.
NasDem di Sulteng mendapat banyak kritikan dan saran dari jurnalis lewat kegiatan refleksi perjalanan dan peran NasDem yang bertajuk "NasDem Sulteng di mata Jurnalis". Kegiatan ini diselenggarakan oleh DPW NasDem Sulteng berlangsung di kantor partai politik tersebut, di Palu, Kamis.
NasDem menempatkan beberapa pimpinan media cetak dan online sebagai narasumber dalam kegiatan itu, dan seluruh fungsionaris, pengurus dan kader partai, termasuk anggota DPRD dari partai politik ini untuk periode 2014-2019, dan caleg terpilih pada Pileg 2019 dari partai ini tersebut sebagai peserta.
Atha Mahmud menyebut jurnalis adalah mitra kritis. Ia menambahkan, NasDem bisa besar karena kerja-kerja politiknya yang tidak terlepas dari visi partai, dan dikenal oleh masyarakat karena kerja-kerja jurnalis.
Atha mengemukakan, dalam berpolitik ada mandat besar yang diberikan oleh masyarakat kepada partai. Dalam mandat itu ada tanggung jawab partai dan para kader serta pengurus partai, karena masyarakat harus mengetahui apa yang dilakukan oleh partai.
"Sebelum kami bekerja di periode berikutnya, kami akan mendengar kritikan dan saran terlebih dahulu dari jurnalis," ujar Atha.
Terkait dengan kegiatan " NasDem di Mata Jurnalis", Atha mengatakan, beberapa hasil dari diskusi itu akan ditindaklanjuti dalam raker daerah.
"Kami mendapat masukan, saran yang sangat luar biasa. Karena itu partai lewat fraksi di DPRD provinsi, dan kabupaten/kota utamanya untuk empat daerah terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, akan membentuk kaukus untuk lebih memaksimalkan peran partai dalam upaya mengutamakan kepentingan masyarakat terkait penanganan pascabencana," ujar dia.
Dari kanan, Perwakilan Harian Palu Ekspres Yardin Hasan, Harian Umum Mercusuar, Temu, perwakilan LKBN Antara Biro Sulteng Adha Nadjemuddin, dan perwakilan Harian Umum Media Alkhairaat Syamsuddin, menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "NasDem Sulteng di Mata Jurnalis" , di Palu, Kamis (22/8/2019). (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Mendengar kiritik itu sangat penting. Kritik yang disampaikan dapat menjadi penguat komitmen kerakyatan kita," ujar Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud, di Palu, Kamis.
NasDem Sulteng menjadi partai politik yang membuka diri dan memberikan ruang sebesar-besarnya kepada pers untuk mengkritisi dan memberikan saran terkait peran dan fungsinya.
NasDem di Sulteng mendapat banyak kritikan dan saran dari jurnalis lewat kegiatan refleksi perjalanan dan peran NasDem yang bertajuk "NasDem Sulteng di mata Jurnalis". Kegiatan ini diselenggarakan oleh DPW NasDem Sulteng berlangsung di kantor partai politik tersebut, di Palu, Kamis.
NasDem menempatkan beberapa pimpinan media cetak dan online sebagai narasumber dalam kegiatan itu, dan seluruh fungsionaris, pengurus dan kader partai, termasuk anggota DPRD dari partai politik ini untuk periode 2014-2019, dan caleg terpilih pada Pileg 2019 dari partai ini tersebut sebagai peserta.
Atha Mahmud menyebut jurnalis adalah mitra kritis. Ia menambahkan, NasDem bisa besar karena kerja-kerja politiknya yang tidak terlepas dari visi partai, dan dikenal oleh masyarakat karena kerja-kerja jurnalis.
Atha mengemukakan, dalam berpolitik ada mandat besar yang diberikan oleh masyarakat kepada partai. Dalam mandat itu ada tanggung jawab partai dan para kader serta pengurus partai, karena masyarakat harus mengetahui apa yang dilakukan oleh partai.
"Sebelum kami bekerja di periode berikutnya, kami akan mendengar kritikan dan saran terlebih dahulu dari jurnalis," ujar Atha.
Terkait dengan kegiatan " NasDem di Mata Jurnalis", Atha mengatakan, beberapa hasil dari diskusi itu akan ditindaklanjuti dalam raker daerah.
"Kami mendapat masukan, saran yang sangat luar biasa. Karena itu partai lewat fraksi di DPRD provinsi, dan kabupaten/kota utamanya untuk empat daerah terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, akan membentuk kaukus untuk lebih memaksimalkan peran partai dalam upaya mengutamakan kepentingan masyarakat terkait penanganan pascabencana," ujar dia.