Pengamat: PKS-PKB-NasDem berpotensi jadi partai "plus" KIM di Jakarta

id Kim plus, pengamat, pks, pkb, nasdem, ujang komarudin

Pengamat: PKS-PKB-NasDem berpotensi jadi partai "plus" KIM di Jakarta

Ilustrasi - Sosialisasi Pilkada Serentak pada 27 November 2024. (ANTARA/HO-KPU) (1)

Jakarta (ANTARA) -
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa, hingga Partai NasDem bakal menjadi partai politik "plus" alias tambahan untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilkada Jakarta 2024.
 
Jika ketiga partai itu bergabung dengan KIM, maka kondisi politik di Pilkada Jakarta hanya akan menyisakan PDI Perjuangan. Hal itu, menurutnya, dilakukan KIM agar mampu dengan mudah memenangkan kursi Gubernur Jakarta.
 
"Kelihatannya KIM Plus itu skemanya, formatnya, memborong partai politik agar tidak ada lawan, biar bisa lawan kotak kosong," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
 
Menurutnya, keberadaan KIM Plus itu juga bertujuan untuk menggagalkan kesempatan bagi Anies Baswedan untuk maju kembali di Pilkada Jakarta. Adapun sejauh ini Anies sudah didukung oleh PKS dan NasDem.
 
Meski PKS dan NasDem sudah mendukung Anies, namun dua partai itu juga masih punya kemungkinan untuk bergabung dengan KIM, karena hal itu pun terjadi di Sumatera Utara setelah PKS menyatakan mendukung Bobby yang sebelumnya sudah diusung oleh partai-partai di KIM.
 
"Lalu di Jawa Timur juga PKS dukung Khofifah, di Banten juga PKS gabung," kata dia.
 
Sebelumnya pada Rabu (31/7), Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengumumkan bahwa akan ada KIM Plus untuk Pilkada Jakarta. KIM Plus yang dimaksud yakni akan ada partai politik tambahan yang bergabung dengan KIM selain partai-partai yang telah berkoalisi untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
 
Dasco juga menyatakan bahwa KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024.