Den Haag, (antarasulteng.com) - Sebuah perusahaan asal Belanda akan membiayai riset pengolahan sabut kelapa menjadi pipa yang ramah lingkungan karena seluruh Eropa mulai meninggalkan pipa dari PVC dan plastik.

Kepala Subdit Perencanaan dan Pencitraan Kementerian Perdagangan Mahrodja di Den Hagg, Sabtu, mengatakan pada hari pertama gelaran Pasar Malam Indonesia (PMI) 2013, Rabu (20/3), ada disainer pipa  dari perusahaan di Belanda yang mendatangi anjungan PT Pertiwi Alam Jaya yang bergerak di bidang pengolahan sabut kelapa untuk meminta dibuatkan pipa dari bahan sabut kelapa.

"Karena perusahaan kita belum bisa memproduksi itu, esok harinya disainer pipa itu membawa pimpinan perusahaan itu datang ke anjungan PT PAJ sehingga terjadi kesepakatan bahwa perusahaan itu akan membiayai riset pembuatan pipa dari sabut kelapa dan diberi waktu selama satu tahun," katanya di Anjungan Kementerian Perdagangan di PMI 2013.

Ia menjelaskan, saat ini Eropa mulai menerapkan kebijakan ketat  untuk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan sehingga jika riset itu berhasil maka pasarannya tidak hanya di Belanda tetapi juga seluruh Eropa.

"Disainer itu sudah memberikan contoh-contoh rancang bangun yang memungkinkan sabut kelapa mampu dijadikan pipa bawah tanah dan pipa di atas permukaan tanah," katanya.

Ia menjelaskan, Yurika Fratiwi Sadono yang menjadi pimpinan PT PAJ merupakan lulusan Balai Pelatihan Kemendag yang berhasil mengembangkan sabut kelapa menjadi lembaran penahan erosi  tanah di tanggul-tanggul, kanal sungai,  sisi waduk, dan penguatan tanggul di jembatan.

"Keunggulan sabut kelapa itu mampu menyerap air sehingga bagian permukaannya bisa ditanami rumput," katanya.

Menurut dia, lembaran sabut kelapa yang mampu bertahan lima tahun lebih itu, merupakan solusi untuk menurunkan laju sedimentasi sungai dan waduk sehingga memperpanjang usia pakai saluran irigasi dan waduk .

Kementerian Perdagangan membawa 15 perusahaan dari Indonesia di ajang PMI 2013 yang merupakan hasil seleksi 56 perusahaan yang mendaftar.

"Saat ini pimpinan perusahaan yaitu PT PAJ sedang melanjutkan pembicaraan kerja sama dengan perusahaan lain di Belgia dan pimpinan UD Mekarsari yang bergerak di bidang makanan ringan tengah melanjutkan pembic araan dengan sebuah perusahaan di Prancis," katanya.

Ia menjelaskan, Kemendag pada ajang PMI 2013 ini memfasilitasi sewa tempat, desiner anjungan dan pengiriman bahan pameran, sementara biaya akomodasi peserta ditanggung masing-masing perusahaan.

"Sebenarnya ada 16 perusahaan yang lolos seleksi, namun satu perusahaan ternyata personilnya tidak mendapatkan visa," katanya

Pewarta : Budi Santoso
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2025