Palu (ANTARA) - Distribusi material serta bahan baku untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan di desa sasaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, terpaksa menggunakan peralatan manual akibat keterbatasan aksesibilitas.
"Karung jadi alat alternatif digunakan untuk menampung pasir dan batu lalu diangkut dengan sepeda motor ke desa sasaran TMMD," kata Dandim 1306/Donggala Kolonel Inf Widya Prasetyo, di Palu, Jumat.
Dua desa sasaran TMMD yakni Desa Patinke dan Ogoalas, Kecamatan Tinombo, merupakan sasaran tersulit, sebab akses menuju desa tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.
Meski begitu, Satuan tugas (Satgas) TMMD berinisiatif menggunakan alat seadanya agar TNI dan warga bisa melanjutkan pekerjaan.
"Personel TNI dibantu Satuan Polisi Pamong Praja dan warga setempat bergotong royong mengambil material batu dan pasir di sungai sekitar 300 meter dari titik lokasi pekerjaan pembangunan kantor tiga pilar Desa Ogoalas," tutur Widya.
Menurut Dandim, dengan dukungan masyarakat pihaknya merasa terbantu dan akan selalu menjaga keakraban antara personel bersama warga setempat.
"Atas kerja sama yang dibangun kedua pihak pekerjaan ini menjadi ringan. Dari laporan kami terima distribusi material hanya membutuhkan waktu dua jam. Kami sangat berterimakasih atas bantuan warga, " kata dia menambahkan.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate (kedua dari kakan) didampingi Dandim 1306/Donggala Kolonel Inf Widya Prasetyo (Kanan) saat memasuki lokasi upacara pembukaan TMMD ke-106 2019 di Desa Lombok, Parigi Moutong, Rabu (2/010/2019). (ANTARA/Moh Ridwan)
Yakub (41) warga Ogoalas mengaku senang dapat bekerja sama membangun kantor tiga pilar bersama Satga TMMD di desanya.
Menurut dia, kerja gotong royong lebih bermanfaat selain memudahkan pekerjaan disisi lain juga lebih mengakrabkan diri antara satu samalain
"Saya senang bisa membantu TNI yang telah bekerja membantu pembangunan di desa kami, seluruh warga akan selalu siap membantu demi kelancaran pembangunan ini sampai selesai,” ujar Yakub.
"Karung jadi alat alternatif digunakan untuk menampung pasir dan batu lalu diangkut dengan sepeda motor ke desa sasaran TMMD," kata Dandim 1306/Donggala Kolonel Inf Widya Prasetyo, di Palu, Jumat.
Dua desa sasaran TMMD yakni Desa Patinke dan Ogoalas, Kecamatan Tinombo, merupakan sasaran tersulit, sebab akses menuju desa tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.
Meski begitu, Satuan tugas (Satgas) TMMD berinisiatif menggunakan alat seadanya agar TNI dan warga bisa melanjutkan pekerjaan.
"Personel TNI dibantu Satuan Polisi Pamong Praja dan warga setempat bergotong royong mengambil material batu dan pasir di sungai sekitar 300 meter dari titik lokasi pekerjaan pembangunan kantor tiga pilar Desa Ogoalas," tutur Widya.
Menurut Dandim, dengan dukungan masyarakat pihaknya merasa terbantu dan akan selalu menjaga keakraban antara personel bersama warga setempat.
"Atas kerja sama yang dibangun kedua pihak pekerjaan ini menjadi ringan. Dari laporan kami terima distribusi material hanya membutuhkan waktu dua jam. Kami sangat berterimakasih atas bantuan warga, " kata dia menambahkan.
Yakub (41) warga Ogoalas mengaku senang dapat bekerja sama membangun kantor tiga pilar bersama Satga TMMD di desanya.
Menurut dia, kerja gotong royong lebih bermanfaat selain memudahkan pekerjaan disisi lain juga lebih mengakrabkan diri antara satu samalain
"Saya senang bisa membantu TNI yang telah bekerja membantu pembangunan di desa kami, seluruh warga akan selalu siap membantu demi kelancaran pembangunan ini sampai selesai,” ujar Yakub.