Palu (ANTARA) - Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi) Sulawesi Tengah, fokuskan tiga kegiatan untuk membantu pemulihan masyarakat Palu, Sigi dan Donggala, pascagempa bumi, tsunami dan likuefaksi setahun lalu.
"Pertama penguatan Posyandu. Kedua, peningkatan kesadaran masyarakat dalam penyakit menular dan tidak menular sebelum dan sesudah bencana," kata Project Manager Pelkesi Sulteng, Sukendri Siswanto, di Palu, Selasa.
Ketiga, kata dia, upaya pengurangan risiko bencana, dengan cara memberi pelatihan dan pemahaman seperti melalui workshop.
Harapannya kata Sukendri, dengan tiga kegiatan tersebut, masyarakat dan semua pihak terkait bisa lebih siap untuk menghadapi bila bencana terjadi.
"Sehingga lebih perspektif kesiapsiagaan bila ada suatu kejadian bencana lagi dan masyarakat bersama semua pihak lebih siap dan ada pengurangan dampak bencana," katanya.
Baca juga : Pelkesi gelar workshop pengurangan risiko bencana
Ia mengatakan, selama masa rehab renkon ini, Pelkesi berupaya terus meningkatkan kemampuan masyarakat di 10 titik lokasi wilayah dampingan dengan tidak hanya berfokus pada kesehatan semata.
Dikatakannya, Pelkesi adalah salah satu lembaga kemanusiaan yang ikut berkontribusi pasca terjadinya bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi wilayah Palu, Sogi dan Donggala.
Dia mengatakan Pelkesi bersama tim medis sudah ada di wilayah Sulteng sejak 1 Oktober 2018, melakukan pertolongan terhadap korban bencana di Kota Palu, Sigi dan Donggala.***
"Pertama penguatan Posyandu. Kedua, peningkatan kesadaran masyarakat dalam penyakit menular dan tidak menular sebelum dan sesudah bencana," kata Project Manager Pelkesi Sulteng, Sukendri Siswanto, di Palu, Selasa.
Ketiga, kata dia, upaya pengurangan risiko bencana, dengan cara memberi pelatihan dan pemahaman seperti melalui workshop.
Harapannya kata Sukendri, dengan tiga kegiatan tersebut, masyarakat dan semua pihak terkait bisa lebih siap untuk menghadapi bila bencana terjadi.
"Sehingga lebih perspektif kesiapsiagaan bila ada suatu kejadian bencana lagi dan masyarakat bersama semua pihak lebih siap dan ada pengurangan dampak bencana," katanya.
Baca juga : Pelkesi gelar workshop pengurangan risiko bencana
Ia mengatakan, selama masa rehab renkon ini, Pelkesi berupaya terus meningkatkan kemampuan masyarakat di 10 titik lokasi wilayah dampingan dengan tidak hanya berfokus pada kesehatan semata.
Dikatakannya, Pelkesi adalah salah satu lembaga kemanusiaan yang ikut berkontribusi pasca terjadinya bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi wilayah Palu, Sogi dan Donggala.
Dia mengatakan Pelkesi bersama tim medis sudah ada di wilayah Sulteng sejak 1 Oktober 2018, melakukan pertolongan terhadap korban bencana di Kota Palu, Sigi dan Donggala.***