Palu (ANTARA) - Memasuki usia ke 8 tahun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen mewujudkan Industri Jasa Keuangan (IJK) yang dapat berkontribusi dan inklusif bagi perekonomian Sulawesi Tengah.
"OJK Provinsi Sulawesi Tengah bersama dengan IJK aktif mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sulteng melalui berbagai macam optimalisasi produk dan layanan jasa keuangan,"kata Kepala OJK Sulteng, Gamal Abdul Kahar dalam acara peringatan HUT OJK ke 8 tahun di halaman Kantor OJK Sulteng di Kota Palu, Jumat.
Caranya, lanjutnya melalui berbagai macam optimalisasi produk dan layanan jasa keuangan antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar).
Berikutnya Program Asuransi Pertanian, Asuransi Nelayan, Asuransi Peternakan, Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Branchless Banking) dan lain sebagainya.
"IJK di Sulteng harus mampu menjadi leading sector untuk menciptakan sumber-sumber ekonomi kerakyatan yang baru, memperluas lapangan kerja dan memacu peningkatan ekonomi daerah,” katanya.
Berbagai macam tantangan di bidang perlindungan konsumen di Sulteng, sambungnya, ke depan menuntut respons cepat OJK, antara lain terkait masih maraknya investasi ilegal, praktik rentenir yang meresahkan masyarakat, penawaran financial technologi (fintech) ilegal, praktik gadai swasta ilegal, penawaran produk/jasa keuangan yang tidak memperhatikan kaidah perlindungan konsumen dan lain sebagainya.
“Semoga melalui HUT OJK yang ke 8 tahun dapat menjadi refleksi sekaligus semangat yang baru dalam mewujudkan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan yang kredibel di Sulteng," ujar Gamal.
Baca juga: OJK dorong penyaluran KUR di Sulteng sasar agroindustri
Baca juga: OJK Sulteng imbau masyarakat waspadai pinjaman 'online'
"OJK Provinsi Sulawesi Tengah bersama dengan IJK aktif mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sulteng melalui berbagai macam optimalisasi produk dan layanan jasa keuangan,"kata Kepala OJK Sulteng, Gamal Abdul Kahar dalam acara peringatan HUT OJK ke 8 tahun di halaman Kantor OJK Sulteng di Kota Palu, Jumat.
Caranya, lanjutnya melalui berbagai macam optimalisasi produk dan layanan jasa keuangan antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar).
Berikutnya Program Asuransi Pertanian, Asuransi Nelayan, Asuransi Peternakan, Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Branchless Banking) dan lain sebagainya.
"IJK di Sulteng harus mampu menjadi leading sector untuk menciptakan sumber-sumber ekonomi kerakyatan yang baru, memperluas lapangan kerja dan memacu peningkatan ekonomi daerah,” katanya.
Berbagai macam tantangan di bidang perlindungan konsumen di Sulteng, sambungnya, ke depan menuntut respons cepat OJK, antara lain terkait masih maraknya investasi ilegal, praktik rentenir yang meresahkan masyarakat, penawaran financial technologi (fintech) ilegal, praktik gadai swasta ilegal, penawaran produk/jasa keuangan yang tidak memperhatikan kaidah perlindungan konsumen dan lain sebagainya.
“Semoga melalui HUT OJK yang ke 8 tahun dapat menjadi refleksi sekaligus semangat yang baru dalam mewujudkan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan yang kredibel di Sulteng," ujar Gamal.
Baca juga: OJK dorong penyaluran KUR di Sulteng sasar agroindustri
Baca juga: OJK Sulteng imbau masyarakat waspadai pinjaman 'online'